Dalam keadaan mabuk, Kalika benar-benar melepaskan hasrat terdalamnya dan mencium Samael dengan buas yang jelas dibalas antusias oleh orang yang bersangkutan!
Keduanya berciuman dengan panas, dan kedua pasang tangan milik dua makhluk itu benar-benar terus berjalan menyusuri bagian tubuh masing-masing....
Samael mengusap payudara Kalima dengan lembut sambil terus memberikan rangsangan di perutnya dengan menggoda. Sementara Kalika secara bertahap membentuk pegas di lidahnya yang bermain di dalam mulut Samael.
"Puah....Samael..."
Wajah meleleh Kalika terbentuk diantara garis benang perak diantara kedua bibir itu, saat akhirnya Kalika dengan sedikit air mata berkata: "Kau adalah penjahat, kenapa kau harus datang di kehidupanku !?"
"Hahhh?" Samael masih tidak merespon, aneh jika orang mabuk bisa merespon.
Dan Kalika, dia terus berbicara dari lubuk hati terdalamnya mengenai Samael saat ini:
"Saat pertama kali bertemu denganmu, kau bisa mengatakan ini, adalah cinta pada pandangan pertama! Tapi kau, kau ternyata adalah seorang pria beristri yang membuatku sakit di hati ini!"
Kalika memukul-mukul kecil Samael sambil bocor air mata: "Aku menyukaimu! Tapi aku tidak bisa mengambilmu! Sakit, rasanya sakit !!!"
"Kemarin, bertemu denganmu dalam keadaan yang kebetulan itu membuatku sangat senang, detak jantungku berdetak sangat cepat, dan kau tahu....mungkin, aku masih naif karena merasa dengan kekuasaan dan uangku, aku bisa merebutmu dari istrimu."
"Tapi semua itu berubah saat kau mengambil alih pembicaraan. Semua pembicaraan itu, omong kosong itu, lelucon itu, semuanya membuatku senang!"
"Tapi aku langsung berpikir "Ahhhh, tidak mungkin. Aku memang menyukainya, tapi kita tidak ditakdirkan." dan aku hanya bisa menyerah!"
"Kau...Jahat!"
Samael entah bagaimana mengatakan ini, "Aku memang orang berdosa. Kau pikir hanya kau saja yang begitu kepadaku? Banyak! Banyak sekali, tapi aku tidak peduli!"
"Lia adalah satu-satunya bagiku di Dunia ini!"
"....Aku tahu itu." Kalika menangis dan akhirnya dia melakukan tindakan ekstrim saat berkata: "Karena kau tidak bisa menjadi milikku, maka malam ini saja, malam ini saja...kau akan menjadi milikku!"
Cara menyentuh Kalika perlahan berubah menjadi berani, dia menjangkau benda milik Samael dan mulai mengelusnya ke atas dan ke bawah.
Samael melupakan apapun dan hanya bisa menarik wajah Kalika dan menciumnya lagi sementara tangannya juga membuka celah di segitiga terbalik wanita dibawah dengan ujung jarinya.
"Nn...Ah!"
Bibir Kalika menguarkan erangan sembari dia terus mencuri bibir Samael..
Di dalam mulut itu, lidah Kalika dan lidah Samael terjerat satu sama lain.
Gerakan tangan Kalika menjadi intens, dan Samael juga menanggapi gerakan itu dan menyebarkan tempat rahasia Kalika sebelum ujung jarinya menyelinap ke dalam.
Keduanya bermain dengan ganas di lantai, dan entah bagaimana Wanda ada disana juga yang membuat cakar serigala Samael menjangkau keduanya!
Wanda juga tidak memikirkan apapun, dan tiba-tiba dia melakukan sesuatu, dimana Samael merasakan ada suatu kehangatan yang menyelimuti keadaan bagian bawah tubuhnya.
Itu hangat, lembut, dan licin yang bergerak naik dan turun dengan gerakan yang membuat punggung Samael bergetar!
Samael memeluk Kalika dan mengelus rambutnya dengan satu tangan, dan tangan yang lain menekan kepala Wanda untuk semakin ke dalam!
...Ketiganya memulai sesuatu yang berantakan!
Dan tepat pada hari itu, malam itu, sebuah kicauan burung yang sangat merdu terdengar yang membuat burung-burung lainnya kabur karena kesal!
Jika mereka bisa bicara, mungkin para burung itu akan mengatakan: "Terlalu merdu sehingga tidak bisa tidur !!!"
---------
Keesokan harinya.
"Ouch...Hiiss....Sakit, sakit..."
Alisha bangun dengan sakit kepala, dan dengan gerakan yang lambat, dia akhirnya bisa duduk dan mengamati sekitar dengan mata kabur.
Setelah beberapa saat, matanya sedikit jelas, dan dia akhirnya mengulurkan tangannya untuk memijat pelipisnya.
"Ahhh, itu benar. Kemarin kita makan dan minum sepuasnya. Kita jatuh ke pesta duniawi dengan bebas dan akhirnya mabuk..."
Alisha hanya bisa mengingat ini, kemudian dia tiba-tiba mengendus bau aneh di ruangan itu yang membuatnya sedikit mual: "Sial, bau apa ini?"
"Apakah Kalika atau Wanda kentut? Apakah mereka berak saat tidur? Yikes, menjijikkan!"
Dia mencubit hidungnya dan tangannya yang lain mulai mengibas-ngibaskan tangannya untuk membuang bau aneh di ruangan itu.
Tapi pada saat dia melakukan ini, tangan itu tiba-tiba menyentuh dan memegang sesuatu yang besar, tebal, panjang dan hangat yang membuatnya terkejut.
Alisnya mengerut dan dia melihat apa itu, "Apa ini? Jelek, dan berdenyut-denyut...."
Matanya masih belum jelas, jadi dia hanya bisa melihat sebuah kayu tegak panjang dan tebal, dan mulai menggosoknya tanpa sadar.
"Hmmnnn...."
Suara erangan itu mengejutkan Alisha, dan dia akhirnya menyipitkan matanya untuk melihat tiga hal yang bersatu.
Jika itu diperjelas, maka Alisha akan bisa melihat tiga orang telanjang, dimana Samael tidur menghadap ke atas, dengan Kalika yang telanjang memeluk Samael di samping.
Kepala Samael ditopang di daerah terlarang Wanda yang saat ini kedua kakinya memeluk erat leher Samael disana dan tidur dalam postur yang benar-benar merusak image nya!
Sayangnya Alisha tidak bisa melihat ini.
Alisha hanya bisa menggosok hal itu lagi dan lagi yang membuat Samael mengerang sedikit!
"Apakah ini alat musik? Suaranya agak aneh..."
Entah berapa lama Alisha melaukan ini, dan akhirnya, sesuatu yang panas keluar dan menyelimuti tangannya dan beberapa jatuh ke pipinya...
Bau aneh itu, jadi itu berasal dari ini !!!!
"Hah? Tunggu....batang kayu, tebal, hangat, berdenyut-denyut dan keluar cairan hangat....Itu, bukankah ini...."
Alisha akhirnya teringat dan semua kelesuhan dan kepayahan yang dia rasakan akhirnya sirna saat dia berteriak: "KYAAAAAAAAAAAA...."
SPLASH!
Tamparan kuat di adik Samael membuat Samael langsung bangun dan berteriak: "GIYAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHH..."