"Sampah! Lagu dengan judul Nightmare, apa yang dimaksud dari lagu seperti itu? Nada yang dilakukan hanya seperti teriakan melengking tidak jelas!"
"Poin plus dari sana hanyalah permainan gitar, tapi sayangnya, ini adalah acara menyanyi, bukan permainan gitar !!!"
"Selain itu nyanyian yang membuat orang-orang pingsan, apa kau berniat membunuh orang dengan lagumu !?"
"..."
Keheningan memuncak di tempat, sampai akhirnya salah satu penonton mengeluarkan suara "Boooo..." disana.
"Keluar! Siapa yang mengatakan lagu Nightmare sampah? Kau yang hanya mendengarkan dan tidak menunjukkan jati dirimu adalah sampah !!!!"
"Hey, apakah kritikus sekarang jatuh ke sisi uang sekarang! iTunes, apakah ini permainanmu yang lain! Bagus! Bagus! Bagus!"
"Bodoh hakiki disana, apa maksudmu Adam menyeret nyanyiannya? Kau bodoh atau tuli?!"
"Memang permainan kotor, kenapa dari ketiga konsestan, hanya Sean, yang nyanyiannya seperti gonggongan anjing sangat bagus?"
"Itu benar, mereka pasti dibayar! Bagaiamanapun, Sean adalah anak mami iTunes..."
"Turun! Turun! Atau kami bakar stadion sekarang !!!"
"Saudaraku, aku ikut !!!"
"+1 !!!"
.
.
.
Carson memiliki keringat dingin dan tanpa sadar meneguk air liurnya saat melihat banyak lemparan sampah menuju panggung.
Bahkan produser The Voice memiliki wajah jelek dan dia tidak menyangka bahwa kritikus yang ada akan membuat hal seperti itu.
Meskipun ide kritikus adalah darinya, tapi siapa sangka akan ada kejadian dimana mereka akan disuap!
"F**k !!!!"
Sutradara tanpa sadar mengambil mik yang ada di sebelahnya dan langsung melemparkannya ke TV yang ada di depannya hingga hancur!
Kembali ke sisi Carson yang sangat sengsara, tiba-tiba sebuah tawa terdengar dan itu dari Samael yang memang tidak menyembunyikan hal itu.
"Michael..." Gwen mencoba menenangkan Samael, tapi yang dia dengar berikutnya adalah suara jentikan jari.
Segera layar di atas kepala mereka berubah ke saluran dimana disana menunjukkan dua sosok laki-laki dan perempuan paruh baya, dan di layar juga terbagi menjadi lima tempat yang menunjukkan lima sosok lain yang terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan!
Tapi yang pasti, ketujuh orang itu ada di ruangan yang sama!
"Ini...Ayah, Ibu..." Sean tanpa sadar mengungkapkan pemikirannya.
"Apa?!" Keempat mentor dan semua orang disana terkejut dengan semua ini!
Tapi anehnya, orang-orang di layar terlihat kebingungan dan suara mereka langsung terdengar ke seluruh stadion.
"Apa yang terjadi? Kenapa layar TV tidak menunjukkan penampilan anakku?" kata ibu Sean dengan wajah bingung.
"Nyonya, mungkin ada kesalahan teknis di ruangan ini? Kita tunggu saja, sebentar lagi pasti kembali normal." kata salah aalah satu pria disana dengan sedikit menyanjung.
Ibu Sean mengangguk, "Mungkin saja, tapi itu tidak merubah fakta kalau kalian telah melakukan hal baik."
"Haha, Nyonya, semuanya adalah pekerjaan yang mudah. Kami hanya mengutarakan pemikiran kami..."
"Selain itu..." Wanita disana menggerakkan tangannya dan berkata, "Bayarannya sangat menggiurkan!"
" !!!! "
Mentor, staf, dan penonton di TV dan di Stadion terkejut dan langsung terbakar oleh api amarah !!!
Sean di sisi lain memiliki wajah pucat, "Tidak! Jangan katakan lagi! Sialan !!! Hentikan siaran ini! Aku memerintahkan kalian untuk menghentikannya sekarang juga !!!!"
Teriakan Sean membuat Samael melebarkan senyuman buruk di wajahnya, "Ada apa Sean, kenapa kau terlihat ketakutan?"
"Ah benar, orang disana adalah Ayah dan Ibumu bukan? Lalu siapa kelima orang ini? Carson, kau tahu?" Samael menoleh ke Carson.
Carson yang melihat tatapan Samael, merasakan sedikit kesemutan di kakinya, dan dia hanya bisa berkata: "Lima...Kritikus, yang kami....undang."
"Tidak! Dia mengatakan hal yang dusta! Dia berbohong! Jangan percaya padanya !!!" Sean langsung panik, dan hal ini langsung ditargetkan oleh kameramen profesional disana!
"Dusta?" Samael berjalan menuju Sean dan menepuk pundaknya, "Apa yang kau bicarakan? Kebohongan putih masih kau sebut dusta? Apakah kau atau aku yang bodoh, Sean?"
"Kau! Ini semua ulahmu bukan?!"
"Tidak, aku tidak melakukan apapun kau tahu? Aku selalu ada disini dan kau ada disini. Lalu apa yang bisa kulakukan?"
"Kau pasti menyuruh orang, uang! Ya, kau pasti membayar orang tuaku !!!!"
Samael tertawa terbahak-bahak dan dia berbalik menunjuk kameramen disana dan berkata, "Kameramen disana, aku sudah membayarnya. Staf dibelakang, aku sudah membayarnya, seluruh stadion ini, aku sudah membayarnya."
"Jadi, kau percaya padaku?"
Sean semakin marah dengan kata-kata Samael yang sama saja dengan menampar kata-katanya tadi!
Dia segera menarik kerah Samael dan berteriak, "Kau bajingan! Kau berani melakukan semuanya dibelakang? Ini adalah kompetisi adil !!!"
Plak!
Samael dengan mudah menampar tangan Sean di kerahnya, lalu satu tangannya melingkari leher Sean dari depan dan dari samping dia berbisik.
"Adil? Tidak Sean, dari awal kaulah yang membuat adil ini menjadi tidak adil."
"Kau ingin ketidakadilan bukan? Ayo, aku akan bermain denganmu, untuk masalah bajingan, aku lebih expert dibandingkan dirimu."
Samael menjauh, dan memberikan senyuman cerah sembari dia menepuk pundak Sean beberapa kali.
Entah apa yang terjadi, sorot lampu di panggung hanya menyoroti Samael saja sekarang, dan semua orang juga terfokus padanya.
Samael merapikan bajunya sebentar, kakinya rapat, dan kedua tangannya terentang kesamping sembari kepalanya mendongak menatap penonton di depannya!
"Para penonton tersayang! Aku bertanya disini, apa yang kalian inginkan?!"
"Musik !!!"
"Lalu apa yang kuberikan ?!" tanya Samael dengan keras.
"Musik yang bagus !!!"
"Orang-orang pingsan!"
"Keberuntungan dalam percintaan !!!"
Beberapa jawaban aneh terdengar yang membuat Samael tertawa kecil, tapi dia masih melanjutkan!
"Benar! Apa yang kuberikan pada kalian adalah musik, nyanyian, performance, kesenangan, kelembutan, semua emosi yang tertuang dalam lagu!"
"Lalu apa jadinya jika apa yang kalian inginkan diinterupsi oleh kecurangan !!!"
"Tidak diterima !!!" Jawabannya sangat serempak!
Sean akhirnya tidak tahan dan ingin maju menahan Samael, tapi Adam dan Blake akhirnya bergerak dan menahannya ke bawah!
"Bajingan kecil, saatnya kau diam sejenak dan menunggu hasil yang kutunggu, HAHA!"
"Sialan! Lepaskan !!!"
Kejadian dibelakang hanya dilirik oleh Samael, dan selanjutnya, dia menghentakkan kakinya dan berteriak: "Penonton tersyangku, kalian mungkin meminta musik, tapi untuk sementara, apakah kalian bisa memberiku waktu?"
"...Ini namanya, iklan kebenaran! Kalian keberatan?!"
"Tidak !!!!!"
"Hahaha, kalau begitu biarkan aku melakukannya.... Iklan paling menarik dalam sejarah The Voice !!!"