webnovel

Bukan Salah Rasa

Kisah anak-anak remaja yang beranjak dewasa, dimana masing-masing dari mereka memiliki masalah hidupnya masing-masing. Refan, Reisya, Ruri, Simon, Miko, Zahra, Nando, Nindy, Lucy, dan Gavin. Mereka semua memiliki kisah hidupnya masing-masing, dimana ego dan perasaan menjadi landasan dari sebuah perubahan besar dalam hidup mereka. Di saat hati sudah menguasai, apakah logika bisa melawannya? Baik sadar atau tidak, nyatanya perasaan lah yang selalu menang atas perdebatannya dengan ego. Anak muda adalah awal dari kisah mereka, setelah beranjak dewasa barulah mereka mengerti arti perasaan yang sebenarnya. Lalu jika masalah terjadi di antara kehidupan mereka, apakah rasa itu ikut bersalah? Hati seseorang tidak bisa di tentukan oleh kehendak orang lain, karna kekuasaan sepenuhnya ada pada si pemilik hati sendiri. Apakah ia menerima perasaan itu, atau malah membuang. ( Mengandung beberapa part 21+)

SA_20 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
280 Chs

Emosi Terpancing

Syafa melangkah keluar dari rumah Monica, hal itu membuat Fasya jadi kelabakan. Ia di tugaskan untuk menjaga adiknya, kalau adiknya sudah mau pulang maka Fasya juga harus ikut dengan adiknya itu.

"Syafa tunggu!" panggil Fasya pada sang adik.

Syafa tidak memperdulikan panggilan Fasya, ia terus melangkah hingga melewati pintu utama. Melihat hal itu Fasya pun berpamitan pada yang lain, karna harus menyusul adiknya.

"Gw balik duluan ya? Bye!" pamit Fasya pada yang lain.

Fasya pun melangkah meninggalkan ruang tengah rumah Monica, ia menyusul adiknya yang sudah masuk ke dalam mobil jemputan mereka.

"Sya, kenapa sih? Kok main keluar aja? Gak sopan tau!" tanya Fasya pada sang adik.

"Udah gak mood lagi, abisnya semua rencanaku batal. Sudah capek-capek bikin alur, eh udah jadi malah di komplain. Mana sambil hina kak Adis lagi, bikin emosi aja. Gak betah aku jadinya," jawab Syafa dengan wajah kesalnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com