webnovel

Bring back your

Takdirku terhenti..dan terulang kembali, Terkadang takdir hanya memberikan kesempatan untuk mengenalnya, bukan untuk memilikinya.

amee_966 · sci-fi
Zu wenig Bewertungen
5 Chs

part 2

Hari terus terlewati tanpa ada kemajuan, tapi apa aku harus membiarkannya pergi sekali lagi?

Tidak, itu tidak akan perna aku lakukan lagi, sudah cukup sekali dan tidak akan menjadi kedua kalinya.

Hari ini, dia diperpustakaan membaca beberapa buku, aku menjadi takut, setelah melihat buku yang sering dibacanya.

Dia---masih menyukai musik, aku semakin yakin peristiwa itu akan terulang jika seperti ini.

Dengan berani aku menghampirinya, dan mengambil buku bacaan nya, aku membolak-balik semua buku itu, semuanya sesuai dugaanku, semuanya buku musik.

"Kamu masih menyukai musik?!" Suaraku begitu keras, dan kurasa aku membuat keributan.

"Kamu--gila ya?! Bagaimana bisa kamu ada disini? Jangan-jangan--kamu mengikutiku?!" Dia marah, semua orang merasa terganggu, aku sadar aku menjadi pusat perhatian.

"Kita harus bicara, aku mohon" permohonan yang sia-sia, bagaimana pun dia akan pergi begitu saja.

Dan benar, hahaha dia pergi, sebagai ganjarannya aku dihukum oleh penjaga perpustakaan untuk mengatur semua buku yang telah dikembalikan.

Sial, aku tidak bisa mengejarnya.

***

Malam beranjak datang, aku mencoba mencari keberadaan yang kuyakini ada disudut jalanan kota.

Aneh, bodo, apanya yang ada, emang kamu cenayang?😂 Bisa meramal apa saja🤦

Tapi,seperti telah digariskan, kami dipertemukan, aku menemukannya, namun, ada apa dengannya.

Ada apa dengan pria-pria bertopi itu, apa mereka berteman, kurasa tidak. Karena yang aku amati gadis itu terganggu dengan sikap beberapa pria -pria itu.

Mereka seperti  preman, aku menghampiri, menjadi sok jagoan, rela-relaan bertarung mati-matian membela hingga pasra mendapat luka lebam dipipi😂🤦

Tapi tenang, aku mengalahkan mereka, "Kamu baik-baik saja" dia berjongkok didepanku saat aku berlutut menahan sakit.

Tersenyum palsu, "aku baik-baik saja"

Berdiri dipaksakan, berjalan dipaksakan, itu semua aku lakukan untuk tidak membuatnya khawatir.

"Maaf, dan terima kasih"katanya

"Tidak apa-apa, aku baik--ahh" kebohonganku terbongkar, aku tidak bisa menahan sakitnya lagi

Dia tertawa, aku melihat senyum lebarnya tanpa ada beban.

Rindu, aku menahan untuk tidak memeluknya, kami berbagi tawa dengannya.

Dia mengobatiku, membelikan ku obat pereda nyeri, bahkan dia berniat mengantarku sebagai ucapan terima kasih dan rasa bersalahnya.

Aku menolaknya, tapi dia memaksa dan aku menyerah, aku tidak bisa berbohong kalau aku ingin memiliki waktu lebih lama bersamanya.

***

Kami semakin dekat, sering mengahabiskan waktu bersama, berbagi apa saja yang bisa kami bicarakan.

Aku mulai mengikuti alur permainan hidup kami, aku menerima setiap takdir itu, setiap waktu yang kembali sama seperti terakhir kali.

Dia mulai menceritakan tentang hobynya menyukai musik dan berencana mengikuti ajang perlombaan musik yang akan diselenggarakan sebulan lagi.

Deg

Hatiku terpukul, ada rasa takut, sesak,cemas, semua bercampur jadi satu. Ingin aku menyeruakan ketidak setuju ku tapi, itu akan membuatnya menjauh kembali.

Akhirnya semuanya hanya bisa kupendam sampai pada waktu yang tepat untuk aku mengatakannya.

"Bagaimana kalo kita pergi belanja? Kamu mau kan nemanin aku?"

Aku mengangguk, apa yang tidak bisa aku lakukan untukmu, bahkan nyawa pun akan kukorbankan supaya bisa membuatmu hidup.

Kami berjalan menyusuri berbagai toko, aku menemaninya memilih beberapa kebutuhannya, dan kami tiba-tiba memasuki toko barang tua yang entahlah menarik perhatian .

Berbagai barang kuno sampai dengan unik ada disana, salah satunya aku menemukan sesuatu yang menjanggal lagi.

Kalung liontin dengan mata jam kuno yang bisa membunyikan sebuah melodi yang aku perna membacanya, dari kerajaan Inggris. Melodi itu sangat indah dan memiluhkan hati.

Menyayat hatiku kembali, "bagaimana jam ini ada disini?"

"Liontin? Kau menyukainya?" Dia melihatnya, buru-buru aku menaruhnya dengan menindih kedalam barang lainnya .

"Bukan apa-apa, yuk" aku harus membuatnya menjauh dari apa pun yang bisa membuatnya kembali ke masa lalu.

"Tunggu sebentar, ada yang kelupaan" dia menghentikan ku dan kembali kedalam.

Aku ingin mencegatnya tapi seseorang hampir menabrakku dengan sepedanya, sesuatu seperti menghalangi jalan ku.

Beberapa menit kemudian, dia keluar dengan wajah gembira, "Apa yang terlupa?"

"Barangku, kamu kenapa?"

Dia terlihat memperhatikan ekspresiku, "bukan apa-apa, yuk"

Tuhan, semoga jangan kau kembalikan mimpi buruk untukku lagi, aku masih ingin bersamanya, tidakkah rencanamu mengambilnya dariku? Kuharap Kau hanya bercanda.