"Ja—jangan bilang…" Arni tidak sanggup melanjutkan ucapannya.
"Benar," ujar Tommy seraya melirik ke arah Arni lewat ujung bahunya.
Arni jelas melihat senyuman pria itu, namun itu terlihat sangat-sangat hambar.
"Karena ayahmu memiliki nama besar," ujar Tommy kemudian. "Ditambah pula dengan kondisiku yang ketika itu harus mendapat perawatan seminggu penuh setelah dikeroyok habis-habisan oleh orang-orang suruhan ayahmu, ayahku seolah kehilangan akal sehatnya. Dan yaah, dia memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri."
"Astaga…" Arni menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. "Tommy, aku…"
"Aku tahu," ujar Tommy. "Aku memang pantas mendapatkan perlakuan kasar seperti itu setelah memperkosa seorang gadis sepertimu. Aku sangat tahu akan hal ini."
Sungguh, di waktu sesaat tadi, Arni justru bersyukur bahwa Tommy akhirnya mendapat ganjaran yang setimpal setelah apa yang dilakukan pria itu terhadap dirinya ketika dahulu itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com