webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Tiba di Jakarta

Lebih dari satu jam kemudian Kurnia, Keisha, dan Pramudya akhirnya tiba di Pelabuhan Merak, Provinsi Banten. Dan dari sana mereka membutuhkan waktu nyaris sekitar tiga jam untuk mencapai Jakarta. Ya, kondisi jalanan yang padat membuat waktu jarak tempuh yang seharusnya hanya dua jam itu menjadi molor hingga tiga jam.

"Wow," ujar Kurnia. "Anda memiliki rumah yang kelihatannya sangat nyaman, Pramudya."

Tentu, Kurnia terlebih dahulu mengantarkan si ahli batu permata itu ke rumahnya. Dan ya, Pramudya memiliki rumah yang cukup besar dengan pekarangannya yang mungkin akan terlihat lebih indah jika di siang hari.

"Anda yakin tidak ingin singgah dan menginap di rumah saya saja malam ini?"

"Tidak," kata Kurnia.

Ya, mereka pasti masih menaruh kecurigaan, pikir Pramudya.

"Sepertinya hanya akan merepotkan Anda saja."

"Baiklah," ujar Pramudya dengan tersenyum. "Terima kasih, sampai jumpa esok hari."

"Yup," sahut Kurnia.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com