Kening pemuda itu mengernyit lagi, setengah tidak percaya pada apa yang ia dengar barusan. Ia melirik Delima, namun gadis itu mengangguk membenarkan ucapan sang nenek. Begitu juga yang terjadi ketika Keisha memandang Delia. Wanita itu pun mengangguk.
Yang benar saja? pikir Keisha.
Memangnya manusia bisa bertahan hidup dengan hanya mengkonsumsi teh yang dicampur madu?
Ada apa ini? Apakah ini dunia dongeng?
Tapi wajah ketiga orang itu menyatakan hal yang sebenarnya, dan Keisha pada akhirnya lebih memilih untuk—katakanlah—mengiyakan ucapan orang.
"Sungguh, hal ini… sulit bagi saya untuk mempercayai ucapan Nenek. Hanya saja, saya juga tidak punya alasan untuk membantah itu semua."
"Aku tahu," Delia mengangguk-angguk kecil. "Pasti sangat sulit untukmu mempercayai hal ini. Tapi kuberi tahu padamu, memang beginilah keadaan keluarga kami. Kami tidak bisa memakan jenis makanan lainnya, atau jenis minuman selain yang satu ini."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com