webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Pantas

"Dengan siapa kau tadi berbicara?" tanya Pramudya sembari mendekati Arni.

Gadis itu tersenyum. Pramudya mengangguk-angguk, tanpa ada jawaban dari mulut gadis tersebut ia sudah bisa menduga.

"Bagaimana kabar dia?"

Arni menghela napas. "Ya, dia sedang sibuk mempelajari album yang Om Pram pinjamkan ke dia."

"Begitu, ya?" Pramudya terkekeh, satu tangan berada di pinggang tangan lainnya mengusap-udap dagunya sendri. "Ya, ya…" lanjutnya. "Aku yakin, dia pasti akan berhasil nanti."

"Itu juga yang aku harapkan."

"Oh iya," kata Pramudya, lagi. "Bagaimana dengan Seta Adiprana?" tanyanya. "Kalian sudah bertemu dengan beliau?"

Arni mengangguk. "Sudah, dua hari yang lalu."

"Lalu? Bagaimana hasilnya?"

"Om Seta memberikan dua pilihan kepada Keisha."

"Aah…" lagi, Pramudya mengangguk-angguk. "Aku bisa bayangkan itu."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com