"Dengan kata lain," ujar Seta Adiprana, "istriku, Anna, Daslan… mereka sama sepertiku. Dan aku menceritakan hal ini kepadamu sebab kau berteman dengan putriku itu yang cepat atau lambat juga akan mengalami hal yang sama."
"Lalu," tanya Andham. "Hal apa lagi selain itu?"
"Hal terakhir yang mungkin akan menjadi hal yang sangat berat untuk kau pertimbangkan, Andham," ucap Seta. "Percayalah padaku, sampai sekarang pun aku menjalani hal ini."
"Be—benarkah?" Andham menelan ludah dan Seta mengangguk membenarkan hal itu. "H—harga seperti apa yang harus dikeluarkan sehingga Anda sampai berkata seperti itu, Pak Seta?"
"Kau," Seta menghela napas dalam-dalam. "Mungkin tidak akan mengalami hal ini. Tapi entahlah, sebab hubunganmu dengan putriku itu, hanya dia sajalah yang mengetahuinya. Tapi, tetap akan aku sampaikan padamu agar kau bisa bersiap-siap pada waktunya atau pula ketika mungkin Delima memilihmu sebagai pria yang diinginkannya."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com