webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Harap-Harap Cemas

"Kau tahu," ucap Kurnia. "Kau tidak perlu melakukan itu, Hesti."

"Tidak, aku akan ke sana dan membeli mobil Anda," sahut Hesti.

"Maskudku, mobil itu sudah terjual pagi tadi."

Hesti terdengar seperti tertawa pelan. "Anda tahu, Pak, aku terlalu mengenal Anda. Dan Anda, sangat buruk dalam berbohong."

Ya, itu benar. Pria 53 tahun dan terlihat masih gagah itu memang buruk dalam berbohong. Kurnia sendiri menyadari hal ini.

"Hesti, tolong."

"Tidak," sahut Hesti. "Aku akan segera ke sana. Tunggulah."

Dan setelah itu, panggilan tersebut berakhir tanpa ada pilihan bagi Kurnia selain berpasrah diri saja dengan kekerasan hati dari Hesti.

Sesungguhnya Hesti memang sudah membicarakan hal ini kepada suaminya, Hendri, saat mereka sarapan sebelum berangkat ke tenpat kerja masing-masing, tentang keinginannya membeli mobil pengganti mobilnya yang telah tua dan sering rusak.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com