webnovel

Bench in the Park

Tidak semua orang mendapat kesempatan kedua dalam hidup, namun tak sedikit pula yang justru menggunakan kesempatan yang diberikan itu hanya untuk memuaskan nafsu keduniawian saja. Begitupula yang terjadi pada Keisha. Mengkhianati orang yang justru berperan besar dalam mengangkat kehidupan, bahkan rasa percaya dirinya. Dan saat semua sudah terlanjur terjadi, kata maaf dan penyesalan tentu tidak lagi berguna, sebab karma itu menyakitkan.

Ando_Ajo · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Dukungan Seorang Ayah

"Ya, Papa bisa memahami itu."

Keisha tersenyum malu, lalu berdeham untuk mengusir segala kegugupan diri. Bagaimanapun, perasaan dan kedekatan ia dengan sang ayah sudah cukup lama tidak terjalin sebaik ini.

Lagipula, orang tua itu sudah cukup makan asam garam kehidupan, tentu ia tahu pasti apa yang membuat aku tidak bisa tidur cepat, pikir Keisha.

"Katakan pada Papa, Kei, kamu ada rencana apa ke depan nanti? Meneruskan kuliahmu yang tertunda lama? Atau, mencari pekerjaan?"

"Belum tahu, Pa. Keisha juga lagi mikir-mikir apa yang harus Keisha lakukan."

"Gadis itu membantumu?"

Keisha mengangguk. "Dia terlalu lugu untuk dunia ini, Pa."

"Begitu, ya?" Kurnia mengangguk-angguk kecil.

"Oh iya, Pa…"

"Hemm?"

"Apa Papa tahu atau mengenal orang yang bisa dipercaya di Jakarta, Pa?"

"Untuk?"

"Ya…," Keisha menggaruk-garuk kepalanya. Kembali ia berdeham. "Orang yang ahli dalam menilai batu mulia, Pa?"

"Batu mulia?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com