Sementara itu, di dalam sebuah mobil mewah berwarna hitam. Mobil milik Tuan Darmawan yang dikendarai oleh seorang supir pribadi sedangkan Tuan Darmawan dan Callysta duduk di bangku belakang yang supernyaman itu.
"Kau yakin kau bisa menjadikan pria itu suamimu?" tanya pria bertubuh sedikit tambun itu pada keponakannya.
Wajah pria itu sungguh terlihat berbeda jika dibandingkan dengan sebelumnya. Tuan Darmawan yang jika di hadapan orang ramai terlihat begitu ramah dan bersahaja, namun kenyataannya menyembunyi raut sinis seolah seorang penguasa atau sejenisnya.
Seolah-olah, keduanya bukanlah pasangan paman dan keponakan.
"Tenang saja, Om," ujar Callysta.
Bahkan, gadis itu terlihat sangat bermanja kepada Darmawan, duduk menyamping sembari mengesek-gesekkan pahanya sendiri ke paha pria tersebut, dan mengusap-usap bahunya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com