webnovel

41. Aku Minta Maaf

"Mas Fadiiilll!" teriakan Keira melengking hingga ruang tamu.

"Zein, lo tahu nggak? Barusan Keira..."

"Stop, Maaasss!" Keira langsung menubruk Fadil dari belakang.

"Iih, aduh... apaan sih ni bocah?" gerutu Fadil sambil sempoyongan.

"Hai, Zein!" Keira buru-buru menyapanya.

"Katanya lo lagi tidur, ya udah gue mau pulang aja daripada ganggu." Zein yang sudah berdiri menatap Keira heran.

"Ehm, tadi gue tidur cuma karena bosen mau ngapain," jawab Keira sambil balas menatapnya. Ia jadi teringat Zein dalam mimpinya tadi. Zein benar-benar sadis dan kejam. Apakah kisah Keira dengannya akan benar-benar berakhir seperti itu?

"Sisiran dulu, kek. Muka bangun tidur aja langsung nemuin pacar," ledek Fadil tiba-tiba.

"Iih, apaan sih? Pacar siapa?" Keira melirik sebal kakaknya.

"Tapi Mas Fadil bener lho, Kei. Rambut lo acak-acakan, ada iler juga tuh di pipi lo." Zein menunjuk muka Keira sambil menahan tawa.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com