webnovel

Beautiful Peach Blossom

"Aku sudah memutuskan hal ini matang-matang" ucap Wonbi penuh tekad meski air mata belum sepenuhnya kering dari wajahnya. Seorang gadis dari desa nan jauh berjuang untuk mengenyam pendidikan di istana kerajaan dengan menggunakan nama saudara sepupunya yang telah meninggal. Ia akan tetap merahasiakan identitasnya sebagai perempuan yang menyamar menjadi laki-laki. seiring perjalanan sebagai mahasiswa ia akhirnya mampu mengungkapkan rahasia dibalik kematian ibu dan sepupunya. Menjalani hidup dengan kumpulan pangeran kerajaan membuat hidupnya tak semulus yang ia kira. Awalnya cukup merepotkan akan tetapi semuanya ikut andil dalam mencari kebenaran tragedi sepuluh tahun yang lalu.

Rose_And_Sunset · Geschichte
Zu wenig Bewertungen
53 Chs

Bab 16 "Seseorang mengaku mengenalku padahal aku tidak"

BEAUTIFUL PEACH BLOSSOM

Sun and rose

Masih dalam keterkejutannya mendengar bahwa namanya berada di peringkat pertama, dirinya tidak pernah menyangka sebelumnya. Sama sekali. Akhirnya, setelah beberapa detik ia memutuskan untuk berlari meninggalkan teman-temannya menuju papan pengumuman dekat aula yang sekarang sedang dikerubungi oleh beberapa mahasiswa yang ingin tahu keberadaan peringkat mereka.

Ada tiga kubu mahasiswa yang ada di depan papan pengumuman, kubu satu, masih berjuang dan berhimpitan dengan mahasiswa lainnya yang mencari nama mereka dalam lembarang yang tertempel tersebut. Kubu kedua, mahasiswa di belakang mereka yang tertawa dan melompat kegirangan karena mengetahui bahwa dirinya telah diterima di akademi haeseok. Dan kubu terakhir, kubu yang ketiga adalah deretan mahasiswa yang terduduk lesu dan lemah, kedua telapak tangan mereka menangkup wajah mereka menahan malu yang teramat dalam. Meskipun itu bukan dari jalan terakhir, karena masih banyaknya jalan yang bisa menjadi jalan dalam perjalanan mereka. Namun, akademi haeseok menawarkan berbagai keuntungan dan keunggulan dalam pandangan status sosial masyarakat joseon saat itu.

Hansung memandangi wajah-wajah lesu yang tersungkur karena hasil pengumuman akhir tersebut. "bagaimana dengan mahasiswa yang tidak diterima?" Tanya hansung kepada seonho. "ehm, aku tidak bisa menjawabnya disini, lebih baik kau lihat sendiri namamu di hasil akhir ujian orientasi ini" kata seonho. Kemudian, dasong pun menggandeng lengan hansung dan mengantarnya ke barisan terdepan.

Ketika mahasiswa lain sadar bahwa si peringkat satu telah datang, mereka sontak menepi dan saling berbisik satu sama lain. Hansung menatap heran mereka semua satu per satu. Kemudian tatapannya beralih pada selembar kertas yang tertempel di papan pengumuman, menampilkan deretan nama dalam aksara yang sangat kecil. Hanya ada dua nama yang dicetak dengan huruf besar dalam dua baris atas. Tidak perlu mendekat untuk bisa melihat dengan jelas, paling atas tertulis namanya, kim hansung dan di bawahnya tertulis nama putra mahkota, Lee Hyunsang.

# # #

Bahkan setelah hujan reda putra mahkota masih berada di tempatnya semula, tempat yang menjadi pertemuannya dengan lee dohyun dan seorang gadis misterius yang menggunakan tudung di wajahnya. Siapa gadis itu? Dan mengapa bisa bersama dohyun?

Masih dalam lamunannya, seseorang mendekat ke arahnya dan berdiri tepat di sebelah kanannya. Menyadari seseorang telah mendekatinya hyunsang pun menoleh, tanpa menaruh antusias terhadap kemunculan orang tersebut ia pun kembali memandang hamparan perkampungan yang ada di wilayah barat kerajaan.

"kau tidak suka dengan kehadiranku rupanya?" Tanya pemuda tampan yang menggunakan setelan baju berwarna merah muda, setelan itu Nampak memukau apalagi dipakai oleh pria setampan saudara jauh putra mahkota, lee minhyung.

"maaf, tapi aku sedang ingin menyendiri" hyunsang sedang mengusir minhyun dengan halus, akan tetapi orang yang dimaksud sepertinya tidak merasa. "ada kalanya kau butuh teman untuk berbagi keluh kesahmu kawan" saran minhyung.

"langsung saja katakan, apa tujuanmu kesini?" Tanya hyunsang setengah marah.

"hanya bermain, aku ingin mengenang masa-masa mudaku yang kuhabiskan karena bermain di tempat ini" ucap lee minhyung dengan cengengesan agar saudaranya tidak merasa marah lagi.

Hyunsang mendengus kesal, ia tidak memedulikan alasan saudaranya tersebut. Yang ada sekarang adalah hatinya diliputi oleh gumpalan awan hitam karena dirinya tidak berhasil memuaskan ambisi ayahnya agar dia berada di posisi pertama. "hyunsang, kau masih basah kuyup karena hujan tadi. Alangkah baiknya jika kau pulang dan menghangatkan badanmu. Selain itu, tujuanku kesini adalah hanya untuk mengatakan padamu bahwa aku secara khusus akan menjadi pengawas dan tentor untuk asrama bongsul atau yang sering kalian sebut dengan istilah pavilion angkasa.

Setelah mengatakan hal itu, minhyung segera berdiri dan pergi meninggalkan hyunsang yang masih merenung di tempatnya semula. Memastikan bahwa minhyung benar-benar meninggalkannya hyunsang pun menoleh ke belakang, "aku benar-benar malu sekarang" katanya dalam hati.

# # #

Menjelang malam hari, hansung kabur dari kerumunan mahasiswa yang ingin melihat wajah si peringkat satu. Selain itu, beberapa mahasiswa yang diterima maupun tidak sama-sama menghabiskan malam bersama mereka dengan menunggak arak bersama di belakang aula besar. Entah diketahui pihak penilai atau tidak hansung tidak peduli hal itu.

Dalam keheningan malam itu, hansung pergi ke dekat danau dan diam duduk di atas ranting pohon. "hmm, dimana-mana semua lingkungan itu sama. Penuh dengan pria-pria yang gemar mabuk" sepanjang malam itu ia merenung di atas pohon. Meskipun gigitan nyamuk menghampirinya beberapa kali, tapi ia mencoba tetap bertahan hingga pagi menjelang saat mereka sudah terlelap di tempatnya.

Melihat di ufuk matahari segera menampakkan diri, ia sadar bahwa ia terlalu lama tidur di atas pohon, ia harus segera mandi dan bersiap-siap. Namun, ia dikagetkan oleh kehadiran dasong yang sudah berpakaian rapi di depan danau.

"Apakah tidurmu nyenyak?" Tanya dasong tanpa menoleh sedikitpun ke belakang. Hansung bingung hendak menjawab apa, ia takut jika sebenarnya pertanyaan itu tidak ditujukan untuk dirinya. Namun ia hanya menunggu diam terpaku, akhirnya dasong pun menoleh ke arahnya, "Kau beruntung karena tidak bergabung dengan mahasiswa yang menggila semalam" kata dasong mendekatinya.

Hansung hanya manggut-manggut memahami perkataan dasong, "lebih baik kau segera membersihkan diri sekarang karena akan ada inspeksi aula dan kau akan pindah ke asrama" kata dasong selanjutnya.

"apa katamu? Asrama? Asrama mana?" hansung bingung.

"tentu saja, asrama angkasa. Asrama impian semua mahasiswa akademi haeseok" hansung mencerna kata-kata dasong yang berlalu melewatinya.

"lebih baik kau berhenti bengong dan segera mandi!" kata dasong meninggikan suaranya, seketika itu juga hansung langsung berlari menuju aula tempat rahasianya untuk mandi. Benar saja, semua mahasiswa masih teller karena mabuk semalaman. Untung saja, ini keberuntungan baginya, pikir hansung.

# # #

Satu jam kemudian keadaan berubah menjadi ramai, ada banyak calon mahasiswa yang menangisi kegagalannya untuk masuk kesini. Ada yang tidak mau kembali dan memohon untuk bekerja apa saja asalkan tetap di istana, akan tetapi peraturan tidak membolehkannya. Selain itu, perpisahan antara mahasiswa yang sudha menjalin persahabatan namun dipisahkan oleh peringkat membuatnya terpisah. Keadaan menjadi sedih bercampur haru.

Namun, terdapat perbedaan suasana antara yang tidak mendapat peringkat dan yang berhasil mendapat peringkat. Mereka yang bahagia langsung meninggalkan aula dan menuju asrama yang akan menjadi tempat tinggal baru mereka selama bersekolah di akademi haeseok. Hansung merasa bingung disana, ia tidak tahu harus berekspresi bagaimana. Ia tidak memiliki orang yang ia kenal di istana sebelumnya, jika ditanya apakah ia sedih, tentu saja ia sedih karena melihat kesedihan orang lain. Namun, selain itu, ia juga merasa beruntung karena bertemu dengan seonho dan lainnya sehingga ia merasa memiliki seorang teman disisinya, ditambah lagi kesemua temannya diterima dalam peringkat yang tinggi sama dengan dirinya.

Tiba-tiba seonho merangkul pundaknya dari belakang, "apa kau sedih, hansung? Ayolah, tidak usah sedih. Lagipula kita semua nanti kan satu asrama!" kata seonho berteriak diikuti sorak sorai sungmin dan dasong di sampingnya.

"hentikan kebisingan kalian!" kata dohyun dari kejauhan menghampiri mereka.

"bukankah hari ini kita akan tinggal di rumah yang sama?" tambah dohyun.

"huum, benar! Ayo kita berangkat sekarang!" kata dasong.

"ayooo!!" kata seonho sambil merangkul hansung.

"kalian akan meninggalkanku?" sebuah suara muncul di samping mereka menghampiri dan akhirnya berjalan berdampingan. Ternyata dia adalah hyunsang. Entah kenapa wajahnya sekarang lebih sumringah dibandingkan kemarin setelah diumumkan peringkat mahasiswa.

Sesampainya di depan pintu besar asrama angkasa, mereka berhenti. Karena seorang pria berdiri seperti menunggu kedatangan mereka. dia memakai setelan pengawas istana sama seperti para penilai sebelumnya. Namun, tidak ada yang bisa menebak siapa pria yang sedang berdiri membelakangi mereka.

Tak lama kemudian, pria itupun berbalik dan tersenyum menyapa mereka. "halo semuanya, selamat datang di asrama bongsul atau yang sering dipanggil asrama angkasa. Yang bisa tinggal di asrama mewah ini hanyalah para mahasiswa yang mencapai pencapaian tertinggi mereka. perkenalkan aku…"

Baru saja ia memperkenalkan diri sudah dipotong oleh seonho, "lee minhyung, kau sedang apa disini?" tanyanya datar. Mungkin mereka berteman sebelumnya, pikir hansung.

"tentu saja, aku akan menjadi pengawas kalian di rumah ini"

"apa?" sorak mereka semua hampir bersamaan.

"ah, ada satu lagi yang kulupa, aku ingin memperkenalkan kalian semua teman semasa kecilku…" minhyung berjalan menghampiri mereka namun sorot matanya menatap mata hansung dengan senyum sumringah.

"apa kabar teman lamaku, kim hansung" katanya begitu berhenti tepat di depan wajah hansung.

Apa katanya? Dia teman masa laluku? Kenapa aku tidak ingat sama sekali?