"Tidak perlu kamu jemput, Bi. Aku kan bawa motor, masa iya motor aku mau ditinggal lagi di sini?" Septi tersenyum, sudah saatnya pulang dan Bara bersikeras hendak menjemputnya.
"Bawalah motornya pulang, aku kawal dari belakang, Sayang!"
Septi terkekeh, kenapa pakai dikawal segala sih? Ini masih belum gelap, jalanan masih ramai. Jadi rasanya tidak perlu berlebihan pakai mengawal dia segala bukan?
"Bi, ini masih sore, belum malam. Jalanan masih sangat ramai."
"Jangan membantah, aku hanya ingin memastikan kamu baik-baik saja! Tugasku disini untuk itu bukan?" Bara tidak mau tahu, ia sudah membawa mobilnya menuju puskesmas tempar Septi mengabdikan diri.
"Baiklah kalau begitu, aku tunggu. Jangan lama-lama," desis Septi sambil mengulum senyum.
"Sebentar lagi sampai, Sayang. Kenapa jadi tidak sabaran sih?" tampak suara itu tertawa, membuat Septi ikut tertawa kecil.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com