webnovel

Pengamat Paling Jeli

Sania celingak-celinguk mencari sosok yang dia tunggu-tunggu, setelah bicara dengan Luna beberapa saat lalu.

Emosi Sania menjadi menggebu-gebu, dia jadi tak tahan berlama-lama untuk tetap diam.

Sania pikir mereka harus segera memikirkan sebuah rencana, kali ini harus benar-benar matang. Dan, harus dipercepat.

Tak lama setelah menunggu di depan cafe dia akan bertemu dengan orang yang dia tunggu.

Kenzi datang, ya. Kenzi, Sania ingin bicara dengan pria itu. Hanya Kenzi satu-satunya yang bisa membantu Sania saat ini.

Sania melipat ke dua tangannya di depan dada sesaat setelah Kenzi mendekat.

"Kenapa lama sekali?" tanya Sania, namun tetap dengan nada yang santai. Dia tak mungkin ketus pada petugas polisi yang akan dia mintai bantuan.

"Maaf, tadi ada sesuatu yang harus saya kerjakan," kata Kenzi dengan wajah datarnya.

"Ya, sudah ayo masuk. Ada yang ingin saya katakan," ajak Sania, dia masuk lebih dulu.

Dan, Kenzi mengekori dari belakang.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com