webnovel

Memantapkan Hati Lagi

"Antarkan saja aku pulang, Theo," seru Luna.

Saat ini ke duanya sedang dalam perjalanan, awalnya Theo ingin membelikan kantong es untuk mengompres pipi Luna yang jelas sudah agak bengkak dan masih merah terlebih dahulu.

Namun, wanita itu tiba tiba saja ingin pulang.

"Kenapa? Aku akan kompres pipi kamu dulu sebentar, setelah itu aku akan antarkan pulang, ya," bujuk Theo.

Theo tak mau Luna pulang dengan keadaan seperti itu.

"Tidak usah, aku bisa melakukannya sendiri. Di rumah juga ada kantong es, aku khawatir Ekal sudah pulang. Dia pasti akan curiga jika tidak melihat aku ada di rumah," alibi Luna padahal dia hanya butuh waktu sendiri.

Luna tak bisa mengekspresikan dirinya di hadapan Theo, sebenarnya bisa bisa saja dia membagi perasaanya pada Theo jika masalahnya bukan karena hal ini. Tapi, sekarang Luna hanya butuh tempat yang sepi yang di mana hanya ada dirinya seorang agar dia bisa meluapkan segala emosinya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com