webnovel

Kini Kompak

"Tapi, ini beda. Kalau aku tadi tertabrak tidak masalah, tidak akan ada yang sedih. Aku tidak memiliki orang tua, dan hanya punya suami yang tidak lagi mencintai aku. Dia tidak akan sedih kalau aku mati," kata Luna dengan tegas tanpa peduli bagaimana perasaan Evans saat Luna mengatakan kalimat demikian.

Perubahan ekspresi pada wajah Evans tidak terlalu Luna perhatikan hingga dia dengan berani melanjutkan kalimatnya tadi.

"Setidaknya aku mati dengan tenang karena tau kalau, Dokter Evans. Baik baik saja, itu saja sudah cukup bagiku, Dok."

"Luna, jangan bicara seburuk itu! Kamu bilang tidak akan ada yang sedih? Lalu, bagaimana dengan aku? Kamu tidak memikirkan perasaanku rupanya selama ini?" tanya Evans dengan mimik yang sulit untuk diartikan.

Luna menatap Evans dengan ragu, Luna tidak tahu harus menanggapi Evans seperti apa.

Semakin Evans menunjukkan ekspresi seperti itu, semakin Luna melihat wajah Evans. Semakin Luna takut untuk membahas kematian lagi.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com