webnovel

Hanya Duduk dan Berbincang

Senyum miring itu tercetak jelas di wajahnya, Sania senang sebab Ekal sepertinya terbakar oleh api yang dia sulit. Ah, Sania tak sabar melihat bagaimana nanti Ekal akan marah pada Luna.

Sania menaikkan ke dua kakinya ke atas meja, lagi lagi dia memiliki kesempatan untuk melihat Luna dimarahi oleh Ekal.

Sudah lama Sania tak menyaksikan adegan yang membuat dirinya senang itu, kapan lagi jika tak hari ini, kan? Jadi, hari ini Sania akan melihatnya lagi, betapa senangnya dia padahal baru membayangkannya.

Sania melirik lantai atas di mana kamar Luna berada.

"Lihat saja bagaimana aku membuat wanita itu dimarahi oleh Ekal, mereka pikir aku diam karena tidak mampu selama ini?" ucap Sania dengan sinisnya.

Sementara di kamar Luna, Evans sudah selesai memberikan pengobatan yang bisa di lakukan. Luna juga sudah meminum obat darinya, sekarang Luna hanya perlu istirahat dan minum obat dengan rutin maka dia akan kembali sembuh seperti semula.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com