webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
402 Chs

Bab 253 - Kaisar Iblis Frame

"Hei bro,! Siapa mereka,? Kenapa satunya gede betul.!" bisik Irwan kepada Ridho.

"Husst jangan sembarang ngomong.!!" tegur Ridho kepada Irwan.

"Silahkan lanjutkan jawaban kalian tadi.!" Ridho yang mengingat akan pertanyaan tadi, langsung meminta kepada mereka berdua untuk melanjutkan jawaban mereka.

"Yah, catatan dari Kaisar Iblis Frame hanya dapat diakses oleh para gadis suci dan imam besar kuil, juga setiap keluarga kerajaan dari setiap kerajaan manusia memiliki catatan rahasia mereka sendiri tentang Kaisar Iblis."

"Mengapa?" Ridho tidak dapat mengerti mengapa merahasiakan informasi semacam itu?

Raisa tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan ini, di sisi lain, Tasya tersenyum licik. "Jika kamu menjadi pahlawanku, maka aku akan bisa menjawab pertanyaan itu. Jadi, apa yang kamu katakan?" Raisa terkejut oleh serangan tiba-tiba oleh Tasya ini dan berbicara juga.