webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 15: Journey to the Land

Demi memenuhi sarannya untuk mendatangi para bandit Nefret, Sang Ratu mengantarkan mereka dengan iring-iringan para Pait melalui zona Epipelagik yang ada di sisi Selatan Istana Ratu Duyung Utara.

Sementara untuk Neo, Dewi Rara Kuning juga mengirimkan pengawal untuk membawanya kembali ke wilayah Ophiuchus.

"Aku tahu ini malam hari, tapi apakah memang aman untuk kita berkelana melalui laut permukaan seperti ini?"

Tanya Gumara pada pemimpin Pait yang saat ini berenang di sampingnya.

Semenjak tempat ini tak dipenuhi tekanan yang begitu pekat dan mencekam, mereka tak memiliki kesulitan untuk berenang menembus Lautan epipelagik.

"Tenang saja tuan Gumara, kebanyakan predator nokturnal yang ada dipermukaan bukanlah sesuatu yang menjadi masalah bagi kami, anda tak perlu khawatir."

Jawab si pemimpin seraya memberi aba-aba pada rekan-rekannya yang menjaga Gerbang Selatan untuk membukakan pintu kastil ini untuk mereka keluar.

"Ah… jika kamu bilang begitu apa boleh buat."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com