webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
413 Chs

Chapter 14: Sea of Sands

Oleh: Manggala Kaukseya

"Kita berangkat ke sana sekarang?"

Ghanimah bertanya, mewakili tiap orang di sana.

"Tidak, kita perlu melapor dulu pada Hebi sebelum pergi keluar provinsi, kita juga harus mempersiapkan suplai sandang dan pangan sebelum ke sana." Jawabku.

"Sandang dan pangan? Untuk apa?"

Gadis es itu kembali bertanya, sepertinya ia paham maksudku, tapi ia hanya memastikan.

"Menginap, kita akan pantau mereka setiap pergerakan mereka. Oh, pastikan kalian juga membawa banyak persediaan air, botol minum dan kristal air."

"Di sana tidak terdapat air atau bagaimana?"

"Kalian akan lihat sendiri nanti."

Kami pun melanjutkan pembersihan kami untuk hari ini hingga pukul 15.00. Walau sebenarnya aku masih mempertanyakan apakah ini ide yang bagus mengurangi jumlah pertanian mereka.

Setelahnya kami kembali ke gedung cabang untuk mengajukan misi kepada para Melati di sana.

"Bukannya hal baik bila kedua musuh kita saling menjatuhkan, mengapa kamu ingin memantau mereka?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com