webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Chapter 15: Scouting Mission

Oleh: Manggala Kaukseya

"Oke… jadi sekarang kita ngapain Mang?"

Kami semua sudah berkumpul di padang pasir yang sejauh mata memandang, hampir tak terlihat apa-apa. Hanya bukit-bukit kecil berwarnakan coklat terang terbuat dari gundukan pasir.

"Kita cari oasis."

"Oasis? Oh oh! Aku tahu! Mata air yang ada di tengah gurun kan?"

"Iyes…"

Aku tak tahu mengapa Ghanimah sepertinya sangat bergairah untuk berada di tempat gersang lagi tandus ini. Apakah salah satu novel favoritnya berlatarkan gurun seperti ini? Terkadang aku benar-benar kesulitan membaca arah pikirian gadis es ini.

"Untuk apa? Bukannya kamu sebelumnya minta kita membawa banyak persediaan air? Mengapa jadi ke oasis?"

Uh… aku kira dengan naiknya kecerdasannya pola pikirnya akan semakin membaik juga… kurasa imajinasinya saat ini penuh akan hal lain… atau bahkan saking terganggunya, ia sampai lupa kita ke sini untuk apa.

"Ye… ni bocah, inget kagak sih lo musuh kite tuh apaan?"