Florensia nampaknya tidak heran jika dirinya bertatap muka dengan seorang pria misterius. Terutama saat tubuhnya dikendalikan oleh dia. Saat hendak menemui pria itu, dia nampaknya begitu enjoy dengan kendalinya. Sampai-sampai, Florensia menatap pada sebuah layar.
"Bagaiamana? Apa kau suka dengan kemampuanku?" tanya pria itu menyeringai.
"Justru kebalikannya dasar bodoh. Aku tidak tahu tujuanmu mengendalikanku. Tapi berhentilah mengambil alih tubuhku."
Namun, pria itu menyeringai. Dia begitu menikmati perannya sebagai pembantu. Belum lagi, tiga monster muncul dari belakang. Florensia mengerutkan kening, tidak percaya orang semacam dia dapat memanggil monster. Sosok jenis burung berukuran raksasa. Mengingatkan kembali dengan burung feniks. Saat menyebutkan namanya, Florensia terkejut. Sadar bahwa itu hanyalah sebuah makhluk legenda yang cukup terkenal di kalangan banyak orang. Kumparan air dan cuaca berubah merah dan mengalami penguapan air.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com