"Kakak, awas jika kamu lakukan itu padaku. Aku akan menendangmu." Tatapan peringatan Alya membuat Ammar mengurungkan niatnya.
Alya bukan Anna yang hanya diam saja jika ia jahili.
"Ayo sarapan," ajak Wijaya kepada semua anggota keluarga.
Dirinya dan Lusi hanya bisa menggeleng kepala melihat tingkah anak-anaknya.
"Jangan suka menggoda adikmu, sayang," bisik Rani lembut ketika mengambilkan sarapan untuk suaminya.
"Kalau menggodamu di sini, itu akan lebih aneh." Rani tersipu mendengar ucapan suaminya yang memiliki hobi menggodanya ini.
Menjadi bagian dari keluarga ini adalah keberuntungan yang tidak ternilai baginya, ia di berikan rasa sayang, hormat dan cinta begitu banyak.
Sebastian yang melihat pipi Anna memerah dengan bekas gigitan samar, tatapannya menjadi gelap.
'Berani sekali dia melakukan itu pada di depanku' batin Sebastian geram.
"Makanlah," ucap Anna lembut pada suaminya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com