webnovel

Sahabat yang Menjengkelkan

Kita sedang diawasi, Pedro. Kau tidak bisa melakukan itu. Biar aku saja!

Sejenak Pedro teringat akan masa lalu, kenangan yang mati-matian berusaha ia lupakan. Berusaha ia kubur dalam-dalam. Tetapi kenangan itu malah selalu hadir menjelma bak mimpi buruk yang sulit dilupakan.

Berlari di tengah gemuruh bom yang saling bersahutan. Pedro menekan tombol untuk mengaktifkan peledak terakhir.

"Tunggu!"

Saat itu juga, Malik mencengkeram lengan Pedro dengan kuat.

'Sial! Bagaimana bisa anak ini menyusulku?' pekik Pedro dalam hati.

"Kau tidak akan bisa kabur!" kata Malik dengan tatap serius.

Dari jarak yang dekat, Malik bisa melihat wajah pria itu dengan jelas. Ada sebuah tanda di dahi pria itu, seperti bekas luka jahitan.

"Siapa kau? Bagaimana kau tahu tentang ayahku?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com