webnovel

Kucing Hitam (II)

"Duduk dulu Yu... Mau minum apa? Aku tadi bikin es limun. Es batu bikin sendiri, Agus habis beli kulkas kemarin." Yu Parni menawarkan sembari membuka pintu kulkas yang masih bersegel plastik.

"Ndak usah repot-repot... Aku kesini mau ada perlu Yu...." Jawab Yu Kiyem

"Itu, aku mau pinjam uang. Seratus ribu saja. Minggu depan aku kembalikan."

"Oalah, sebentar ya Yu..." Yu Parni meminta Yu Kiyem menunggu dan masuk ke dalam kamar.

"Ini Yu... seratus ribu... sudah lima kali, jadi hutangnya lima ratus ribu ya Yu... Kalau tidak ada, dicicil saja dulu. Yah, bukannya butuh uang sih, tapi kan hutang wajib dibayar".

Selembar uang berwarna merah sudah beralih tangan.

Kemudian terdengar suara kucing mengeong.

"Lah iki, si Tole sudah pulang. Ayo makan dulu.." Yu Parni berdiri dari kursi menghampiri kucing hitam mulus yang baru saja masuk rumah.

"Kucingnya dipanggil Tole? Yu Parni ini ada ada saja... masak kucing dipanggil si Tole." Seloroh Yu Kiyem.

"Ini kucing pembawa keberuntungan Yu Kiyem" Ujar Yu Parni sembari tertawa

.

Dalam waktu yang tidak lama, perubahan hidup Agus dan Yu Parni telah menjadi perbincangan di seluruh kampung. Desas-desus bahwa Agus melakukan pesugihan dengan media kucing hitam telah tersebar luas. Kendati demikian, mereka berdua tidak melakukan klarifikasi apapun termasuk membantah berita tersebut, yang semakin membuat warga kampung yakin bahwa pesugihan kucing hitam itu benar-benar ampuh.

Hal ini kemudian menjadi tren. Banyak sekali tetangga-tetangga yang ikut serta memelihara kucing hitam mulus, dan bahkan ikut memberi makan kucing hitam mulus milik Agus dengan harapan bisa kecipratan ikut kaya mendadak.

Hingga suatu ketika, dalam percakapan di warung kopi perempatan jalan masuk desa .

"Cak Min, sampean dengar tidak? Agus kemarin dibawa polisi."

Asap yang mengepul dari bakaran tembakau terlihat mewarnai gambar kehidupan kecil manusia di sore hari itu.

"Iya Cak Di, aku tidak menyangka sama sekali. Aku kira, Agus itu contoh teladan pemuda sukses bisnis online. Pak lurah saja pernah ngundang Agus ke rumahnya. Katanya, mau dijadikan pembicara pelatihan bisnis online di kalangan pemuda."

Yah, ternyata, Agus yang diisukan kaya karena pesugihan kucing hitam mulus, ditangkap oleh polisi sebab satu perkara.

Pencucian uang.

Agus telah membantu seorang pejabat untuk membersihkan uangnya dalam bentuk bisnis online. Dan inilah jalannya meraih kekayaan yang super cepat.

Sedang Yu Kiyem yang baru saja berhasil mendapatkan kucing hitam mulus seharga dua ratus ribu rupiah, hanya bisa duduk termenung di depan rumahnya.

Si Tole yang diharapkannya bisa membawa kekayaan untuk keluarganya, yang dibelinya dengan mengambil hutang bank titil, ternyata kembali hanya sekedar mitos belaka.

"Oalah Tole... Tole... Jadi kamu ini bisa mendatangkan kekayaan apa tidak?" Gumam Yu Kiyem sambil melihat kucing hitam mulus yang duduk di tengah pintu masuk rumahnya.

Brum.. Brum

Suara sepeda motor berhenti di depan rumah Yu Kiyem.

"Yu Kiyem, waktunya bayar cicilan..."

Ternyata bank titil yang uangnya digunakan untuk membeli kucing hitam mulus yang datang.

Jalan Yu Kiyem untuk menjadi kaya seperti Agus dan Yu Parni, mungkin masih panjang.