webnovel

ALZYAS

kehilangan seorang ibu sangatlah menyakitkan, apa lagi tepat di hadapan kita, dan itulah yang dirasakan oleh Alzyas. Alzyas melewati hari-hari nya dengan penuh kebencian, apa lagi dirinya harus tinggal satu rumah dengan orang yang sudah menyebabkan ibu nya tiada. Aditya, laki-laki tampan dan merupakan capten tim basket di sekolah Alzyas adalah satu-satunya orang yang mampu mencairkan hati Alzyas yang telah lama membeku dan tentu saja itu juga tidak mudah bagi Aditya. Tepat di pesta ulang tahun Alzyas yang ke 17 tahun Alzyas harus kembali menerima kenyataan pahit tentang dirinya.

RinduIbu · Teenager
Zu wenig Bewertungen
88 Chs

Semua akan Baik-baik saja

Alzyas meletakkan kembali ponselnya di atas nakas sudah puluhan pesan yang dia kirim ke Aditya tidak ada satupun yang di balas oleh pemuda itu, dia tahu Aditya pasti sangat marah dan kecewa dengan apa yang sudah dia lakukan.

" Lo berantem sama kak Aditya? " Milly mendudukkan dirinya disamping Alzyas yang menatap jauh kedepan

" hmmmm " Alzyas menghela nafas lelah mengutuk dirinya sendiri yang sudah membuat pemuda itu kecewa

" gue udah buat dia kecewa " ujarnya

" maksudnya? " Milly mengerenyit tidak paham maksud yang kakaknya katakan

" ini tentang Jassie " gumamnya, dengan sedikit berat Alzyas menceritakan kembali tentang pertemuan dan permintaan orang tua Jassie, agar Aditya kembali dekat dengan gadis itu mungkin dengan sedikit bercerita pada Milly, bisa sedikit meringankan beban di hatinya

Milly melotot mengeram kesal setelah mendengar cerita Alzyas wajar saja jika Aditya marah karena apa yang dilakukan kakaknya memang sudah melukai perasaan Aditya.

" terus gue harus gimana dong, gue nggak mungkin kan jawab NGGAK! ke nyokap nya Jassie, apa lagi dengan keadaan dia kayak gitu " sahut Alzyas dengan frustasi

" tapi bukan berarti tuh cewek seenaknya minta kak Aditya, dia bukan barang ataupun uang yang bisa dipinjam, tapi ini tentang hati " ujar Milly gemas melihat Alzyas seperti orang bodoh

" kalo sakit yah berobat! dan kalo Jassie nya nggak mau itu bukan salah kak Aditya tapi dia nya aja yang begok!!!! nyokap nya nggak bisa dong seenaknya aja minta ini itu ke Lo " ucap Milly lagi yang semakin kesal

" gue bener kan? " tanya Milly karena Alzyas menatapnya datar

" tau ah!! pusing gue!!! " Alzyas beranjak dari duduknya dan pergi begitu saja membiarkan Milly yang masih menatapnya kesal

" diih malah kabur!! woy!!! gue bener kan?? " pekik Milly yang masih tidak dihiraukan

" hubungan mereka kok ribet banget sih!!! " ucap Milly pada dirinya sendiri

********

Tidak ada yang bisa memaksakan hati dan perasaan seseorang, begitupun dengan Aditya, pagi ini dengan langkah kaki cepat dia memasuki gedung rumah sakit untuk bertemu dengan Marina dan juga Jassie.

Dia harus memberikan pengertian pada mereka bahwa hatinya tidak bisa dipaksakan, Jassie bisa kembali dekat dengan nya hanya sebatas teman tidak untuk memiliki hatinya, karena tidak ada lagi tempat untuk gadis itu dihatinya.

" Aditya " Jassie tersenyum bahagia melihat pemuda yang menguasai hatinya kembali datang setelah kemarin pemuda itu juga menjenguknya namun tidak lama.

Marina pun tersenyum senang melihat kedatangan Aditya seorang diri tanpa Alzyas, dia yakin bahwa gadis itu sudah memutuskan hubungan mereka dan meminta Aditya untuk kembali bersama Jassie.

" gue seneng banget Lo dateng lagi " senyum manis Jassie mengembang di wajah cantiknya yang pucat.

Aditya menatap datar dua orang wanita yang berbeda umur di hadapannya, hatinya bergemuruh menahan emosi, mereka tersenyum bahagia di atas luka yang sudah mereka gores.

" kenapa berdiri terus, ayo nak Aditya silahkan duduk " pinta Marina dengan ramah

" maaf Tante tapi Aditya nggak akan lama kok disini " ucap Aditya dengan raut wajahnya yang datar

Senyum yang tadi merekah diwajah Milly seketika meredup melihat raut wajah Aditya yang tidak ramah begitupun dengan Marina.

Marina tersenyum canggung melihat Aditya yang menatapnya datar

" oh ya, kamu pasti belum sarapan karena pagi-pagi sekali sudah datang kesini untuk menemui Jassie, kebetulan tadi Tante beli bubur ayam ditempat l*******n Tante, bubur nya enak Loh " ajak Marina yang berusaha mencairkan suasana

" terimakasih Tante, tapi Aditya sudah sarapan dirumah " ucap Aditya dingin, yah pagi ini pemuda itu sudah sarapan emosi

" Aditya kesini mau ketemu sama Tante, apa kita bisa bicara sebentar? " sambung pemuda itu

Tanpa menunggu lama, Aditya keluar lebih dulu lalu diiringi oleh Marina dibelakangnya, Jassie yang masih tidak mengerti hanya bisa diam tanpa memiliki keberanian untuk kembali bertanya pada Aditya yang sedang tidak bersahabat.

Begitu mereka sampai di taman Aditya kembali menatap Marina dengan jengah, jujur dia sudah malas menghadapi wanita paruh baya itu yang terus mengiba padanya untuk kembali pada putrinya, berawal dari mereka kembali ke Indonesia dengan mengatakan bahwa Jassie sedang sekarat, Marina terus memohon agar Aditya mau kembali dekat dengan Jassie meski wanita itu tahu bahwa Aditya sudah dekat dengan gadis lain.

" apa maksud Tante ngomong sama Alzyas untuk mengakhiri hubungan kami dan menyuruh Aditya untuk kembali sama Jassie? " Aditya sungguh tidak ingin berbasa-basi lagi

" Aditya udah pernah bilang sama Tante, kalo Aditya sekarang hanya menganggap Jassie sebagai teman " ujarnya pemuda itu, sedangkan Marina masih berdiam diri

" mungkin bagi Tante hubungan Aditya sama Alzyas hanya sekedar cinta anak muda, tapi yang harus Tante tau kalau Aditya serius sama hubungan ini dan jangan memperkeruh masalah lagi, Aditya udah sabar yang setiap hari harus Tante telfon untuk datang kesini, Aditya capek Tante! jangan memaksakan hal yang tidak akan mungkin terjadi " Aditya benar-benar muak dengan apa yang sudah dilakukan oleh Marina selama ini dia sudah cukup bersabar menghadapi Marina dan juga Jassie tapi tidak untuk kali ini, karena dia sudah susah payah meyakin kan hati Alzyas dan setelah berhasil kini dengan mudahnya Marina meminta gadis itu untuk menjauhinya tidak, Aditya tidak akan membiarkan itu terjadi.

" jadi tolong berhenti minta Alzyas untuk jauhin Aditya karena kalau itu beneran terjadi, selamanya Aditya juga nggak akan pernah mau ketemu ataupun liat Jassie lagi!! " tegas nya

Marina tercengang dia berfikir jika itu terjadi, maka dia yakin Jassie akan kembali terpuruk dan keadaannya semakin memburuk, wanita paruh baya itu meremas kedua tangannya sendiri yang gemetar.

" maafkan Tante Aditya, Tante hanya- " Marina berdiri kaku kedua matanya membulat melihat putri kecilnya dengan wajah pucat dan memegangi tiang infus berdiri tak jauh di belakang Aditya.

" Jassie " gumam Marina

Aditya langsung menoleh kebelakang nampak Jassie berdiri tak jauh darinya, gadis itu menatap ibunya dan Aditya secara bergantian kedua matanya terasa perih menahan cairan bening yang menerobos untuk keluar.

" Jassie, kenapa kamu disini sayang " Marina dengan tergopoh-gopoh menghampiri putrinya.

" apa yang dibilang Aditya itu bener ma? " Jassie menatap lekat ibunya dengan mata berkaca-kaca

" Jassie, mama hanya- "

" hanya apa ma.... kenapa mama tega "

" mama lakuin ini semua untuk kamu sayang "

" tapi apa hasilnya, Jassie tahu kalau mama sayang sama Jassie tapi bukan berarti mama harus mengorbankan orang lain " Jassie sudah tidak mampu membendung air matanya lagi.

Selama ini Jassie berfikir bahwa Aditya datang menemuinya itu karena kehendak nya sendiri namun ternyata dia salah, Aditya melakukan semua itu semata-mata karena permintaan ibunya dan rasa kasihan dia benar-benar salah mengartikan semua kebaikan pemuda itu.

" Jassie juga pernah ngelakuin itu tapi Jassie sadar kalau sesuatu yang dipaksakan hasilnya tidak akan pernah baik ma... " ujar Jassie dengan airmata yang terus menetes

" maafin mama gue ya, Aditya " Jassie beralih menatap Aditya yang masih berdiam diri

" maaf untuk semua yang udah mama lakuin ke Lo ataupun Alzyas.... setelah ini Lo nggak perlu datang lagi kesini, terimakasih untuk semua waktu yang udah Lo luangin buat gue meskipun itu hanya terpaksa tapi gue seneng kok karena seenggaknya gue masih punya waktu untuk bisa liat Lo " ujar Jassie dengan suara parau karena menangis.

Aditya berjalan mendekati Jassie lalu tanpa permisi langsung memeluk gadis itu, seketika tangis Jassie semakin pecah tubuh nya bergetar di pelukan Aditya sedang Marina hanya bisa menahan isak tangis nya.