webnovel

(5) : Berantem

1 minggu berlalu setelah Rasti berpacaran dengan Nanda, Nanda selalu saja mengikuti Rasti setiap saat, bahkan setiap jam istirahat Nanda sudah ada didepan pintu.

Saat jam istirahat tiba, murid murid berhamburan keluar, namun Nanda sudah berada didepan pintu kelas Rasti, saat Rasti keluar,

"Rasti kita beli ayam krispi diluar yuck," Nanda

"Ngak ah Nan, aku mau beli bakso sama temen temenku," Rasti

"Kamu itu pacarku, kamu harus nurut," Nanda

"Hanya pacar doang kan? Dia masih berhak atas hidupnya," Arya

"Kau gak usah ikut campur, kau hanya murid baru," Nanda

"Lalu apa masalah buatmu walau aku murid baru," Arya

"Arya-Nanda, sudah, kalian jangan berantem. Nanda kamu ikut ke dagang bakso aja, aku lagi mau makan bakso," Rasti

Rasti menarik pergi Nanda.

"Ini menjadi semakin menarik," Arya.

.

Di dagang bakso, Rasti dan Nanda sudah mendapatkan bakso dan duduk dipojokan,

"Nanda, nanti aku pulang sama Papaku ya," Rasti

"Ngak, kamu sama aku pulang," Nanda

"Nanda, Papa dan Kakak Perempuanku pasti akan curiga jika selalu aja ada cowok yang mengantarku pulang dan juga aku tak pernah memposting apapun," Rasti

"Tidak, aku akan menemui ayahmu nanti, sekalian ngelamar pernikahan," Nanda

"Apa? Ah tidak tidak, tidak boleh, aku tau kau hanya mempermainkanku saja, jika kau melakukan itu dan Papa anggap serius, itu hanya akan mencemarkan nama baikku," Rasti

"Kamu kira aku akan bercanda soal ini, tidak, aku akan menikahimu nanti, lagian aku juga kaya raya, kamu gak usah terlalu mikirin masa depan," Nanda

"Tidak Nanda, aku tidak mau nikah sama kamu," Rasti

Tiba tiba Arya datang di tengah tengah Rasti dan Nanda,

"Hai Ras," Arya

"Arya," Rasti

"Kau itu memang pengganggu Ar, bangku disini banyak kenapa kau tak makan ditempat lain," Nanda

"Terserahku mau makan dimana, kau gak usah ikut campur," Arya

Tiba tiba seorang Wakepsek datang,

"Nanda, kamu dipanggil Kepsek," Wakepsek

"Nanti pas pulang sekolah, aku masih ada urusan," Nanda

"Kamu itu emang demen ngelawan, ayo ikut bapak," Wakepsek

"Baiklah baiklah," Nanda

Nanda mengeluarkan uang 50ribu dan memberikannya ke Rasti,

"Setelah makan langsung ke kelas, jangan deket deket sama dia," ujar Nanda sambil menunjuk Arya

Nanda pun pergi bersama Wakepsek,

"Hanya 50ribu? Nanda itu orangnya emang sok kaya ya?" Arya

"Ya biasalah, dia salah satu yang paling kaya disini, gak ada yang berani sama dia, katanya Ayahnya punya banyak hotel bintang 5 dan ibunya Dewan DPR," Rasti

"Jabatan ortu hanya segitu aja bangga," Arya

"Tapi kamu lebih kaya gak Ar?" Rasti

"Ya, mungkin aku lebih kaya dan lebih tampan," ujar Arya dengan PDnya

Rasti tertawa kecil,

"PDnya dirimu Arya," Rasti

Arya dan Rasti tertawa lalu makan bareng,

.

1 bulan kemudian, Rasti mulai merasa risih karena Nanda terus meminta cium bahkan yang lebih, Nanda juga selalu mengajak Rasti pergi ke tempat teman temannya berkumpul, walaupun Nanda bersikap baik dan memanjakan Rasti, Rasti masih merasa tidak nyaman dengan Nanda, berbeda saat Rasti bersama dengan Arya.

.

Selesai uts semester 2, disekolah Rasti akan diakan jeda selama seminggu, para osis sibuk menyiapkan lomba tersebut, setelah selesai pembukaan, banyak anak yang tak ikut lomba yang berkeliaran dan ngebut ngebutan di sekolah termasuk kelas ips, Rasti hanya menonton Nanda dari samping lapangan basket, Rasti menonton bersama kelas ips yang lain dan juga Arya yang melihatnya dari jauh,

"Ini membosankan, daripada nonton kayak gini, lebih baik aku nonton comeback exo," Rasti

Setelah cukup tenang saat guru agama datang melerai, Nanda mendekat ke Rasti,

"Yank, tadi gimana aku? Keren gak?" Nanda

"Ngak, aku gak suka kamu kayak tadi, mobilnya kasihan tau di jatuhin gitu," Rasti

"Yang punya mobil itu kan kaya, kenapa kasihan," Nanda

"Kaya bapaknya, kalo dia nyari uangnya, aku udah uber biar jadi pacarnya, Nanda aku gak mau kamu punya temen kayak mereka," Rasti

"Kenapa? Mereka juga bukan temen baru tapi juga temenku dari kecil," Nanda

"Mereka liar, aku gak mau punya pacar yang liar," Rasti

"Walaupun aku liar, kamu juga gak akan bisa lepas dariku kan, kamu seharusnya syukur bisa jadi pacarku, satu kelasmu aja naksir sama aku," Nanda

"Aku lebih baik gak punya pacar daripada punya pacar sepertimu, aku mau kita putus," Rasti

"Terserah," Nanda

Nanda pergi,

"Akhirnya aku bisa bebas," Rasti

Tiba tiba Arya datang,

"Ras," Arya

"Arya, aku senang sekali, aku akhirnya putus sama Nanda," Rasti

"Kamu aneh, pertama kalinya, cewek diputusin cowok malah seneng kayak dapet uang miliyaran, yang aku lihat, Nanda sepertinya memang menyukaimu, kenapa dia mutusin kamu," Arya

"Dia lebih menyukai teman temannya, sudahlah, yang penting aku gak punya hubungan apa apa lagi dengannya," Rasti

"Kata siapa?"

Rasti terkejut melihat Nanda,

"Kamu?" Rasti

Nanda duduk disebelah Rasti,

"Ini aku beliin minum sama roti," Nanda

Nanda memberikan teh gelas dan 2 roti ke Rasti,

"Makanlah, kamu pasti lapar karena menungguku," Nanda

"Nanda, kau tidak tau teh gelas berbahaya buat kesehatan," Arya

Arya menukar teh gelas pemberian Nanda dengan air aqua,

"Minum ini saja Ras," Arya

"Kau memang siapa Rasti hah! Ngatur ngatur kayak gitu," Nanda

"Nanda sudah, aku minum aqua aja," Rasti

Wajah Nanda pun berubah kesal, sedangkan Arya tersenyum melihat Rasti minum aqua yang ia belikan,

"Nanda! Ayo!" Panggil teman teman Nanda

"Aku gak ikut! Aku harus jaga pacarku dari murid baru," Nanda

"Khe childish," Arya

Teman teman Nanda pun mulai membuat kebisingan lagi, hingga kepala sekolah datang dan mengejar yang menggunakan mobil, lalu memukul teman Nanda yang ada didalam, teman teman Nanda yang lain termasuk Nanda tidak terima temannya dipukul,

"Nanda jangan! Jika kamu kesana, kita benar benar putus, aku gak mau mengenalmu lagi," Rasti

"Temanku lebih penting darimu, jika kau mau putus, baiklah kita putus," Nanda

Nanda pergi ke tengah lapangan, anak cowok ips pun menyerang kepala sekolah, Arya pun ikut ke tengah lapangan untuk melerai mereka, para osis pun ikut membantu Arya,

"Hentikan!" Arya

"Kau itu hanya anak baru, gak usah ikut campur bangsat!" Nanda

"Aku gak akan ikut campur jika kalian gak yang memulainya, kalian yang bersalah disini," Arya

"Tua bangka itu udah berani nyerang temanku," Nanda

"Jika kalian gak membuat keributan maka kepsek juga gak perlu ngelakuin hal rendah, kalo kepsek ngelakuin itu tanpa alasan, aku yang akan memukulnya pertama kali, tapi disini kalian yang memulai, dan kalian harus ingat, kepsek lebih tua dari kalian, kalian harus hormati dia, kalian dengar itu para rendahan!" Arya

"Kurang ajar!" Nanda

Nanda memukul Arya, hingga terjadi perkelahian antar keduanya,

"Arya! Nanda! Aduh kenapa mereka berantem," Rasti cemas

Rasti pergi ke tengah lapangan, Rasti melihat Nanda sudah terkapar di tanah akibat kalah ilmu bela diri,

"Arya hentikan!" Rasti

Arya menghentikan pukulannya dan melihat Rasti,

"Ketos, kau bawa kepsek ke uks,"

Ketos mengangguk lalu membawa kepsek pergi bersama teman temannya,

"Rasti," Arya

"Kamu berdarah Ar," Rasti

"Luka kecil," Arya

Arya melihat teman teman Nanda,

"Kalian memang bangsat, teman kalian terkapar kalian masih diam, dasar pengecut," Arya

"Liat saja, aku akan melaporkan ini ke polisi," ancam teman Nanda yang dipukul kepala sekolah

"Coba saja, jika kau ngerasa kaya, carilah pengacara terbaik, kita liat siapa yang lebih kaya raya, kau yang hanya anak pemilik hotel, atau aku yang keponakan Presiden," tantang Arya

"Ayo kita pulang Ras, aku muak melihat para sok bajingan ini, nilai masih kkm aja bangga," Arya

Arya menggandeng pergi Rasti, kepergian Rasti dan Arya dilihat oleh Nanda sebelum dirinya pingsan.

><

Saat sampai dirumah Rasti, Rasti segera menggobati luka Arya,

"Arya kamu itu gak kapok luka deh, liat nih darahnya banyak amet," Rasti

"Ini luka kecil aja, kamu gak perlu khawatir," Arya

"Oh ya, soal tadi disekolah-" Rasti

"Aku keponakan Presiden, ahhh iya itu emang benar, aku disuruh merahasiakan," potong Arya

"Tapi Presiden sekarang kan seorang kasta tinggi, tapi kamu namamu kan gak ada nama ningrat sama sekali," Rasti

"Ibuku kan nikah sama kasta rendah, jadi yang kamu tau," Arya

"Hidup di Jakarta ternyata hampir sama kayak di Bali deh," Rasti

"Di Jakarta lebih keras. Oh ya, aku dengar kejadian tadi juga ada waktu semester 1, " Arya

"Iya, saat itu semuanya selesai dan mengatakannya hanya salah paham, menurutku itu lucu sekali, mentang mentang di desa semua peraturan tidak beraturan," Rasti

"Itu mah udah biasa Ras," Arya

"Sekarang pasti akan menjadi dulu, gak ada yang akan meneleponiku hampir setiap tengah jam, tapi aku senang, aku mendapatkan ketenanganku," Rasti

"Aku kan masih ada buat ganggu kamu, jadi jangan ngerasa kesepian," Arya

"Yes i know, nah udah selesai," Rasti

"Udah, kok cepet," Arya

"Katanya luka kecil, sih cepat ngobatinnya," Rasti

"Dasar," Arya

"Kamu mau makan siang disini? Disini mumpung ada kuah ayam merah," Rasti

"Buatan ayahmu ya?" Arya

"Yes, my daddy kan chef terbaik di dunia," Rasti

"Aku tau, dan sekarang aku lapar, ayo kita makan," Arya

"Ayo," Rasti

Mereka pun pergi untuk mengambil makanan dan makan bersama.

><

Di rumah sakit, Nanda akhirnya sadar, teman temannya pun senang melihat Nanda sadar,

"Ahhh kepalaku sakit sekali, dimana aku?"  Nanda

"Kamu ada di rumah sakit Nan, orang tuamu sedang ngurus disekolah," Teman Nanda yang bernama Kadek

"Mana Rasti? Kok kalian gak bawa dia kesini," Nanda

"Elehhh dia itu udah pergi sama Si Arya, kau gak perlu peduli sama dia lagi, lupain si gendut itu Nan, lagian kau juga kan yang udah mutusin Rasti," Kadek

"Kau benar, tapi aku ingin dia disini," Nanda dengan lemas

"Kita kita kan disini Nan, kau gak perlu mikirin dia, kita akan membuatmu melupakan si gendut, ya kan teman teman?" Kadek

"Iya," teman teman yang lain

Nanda terdiam,

"Andai saja jika aku bisa melupakannya dengan cepat, tapi mustahil," bathin Nanda.