Saat Alifah hendak protes, dia melihat air mata Alif tumpah membasahi wajahnya, sehingga dia terdiam dan tertegun. Dan lagi-lagi Alif menciumnya dengan cukup lama, seolah Alif merasa bersyukur telah menemukan Alifah kembali.
"Jangan hilang lagi, dan membuat saya khawatir." Pesan Alif setelah dia melepas ciumannya dari jidat Alifah.
Alifah kembali tidak bisa berkutik di hadapan Alif karena di perlakuan dengan manis. Meski hatinya menjerit, tetapi separuh hatinya yang lain malah menghianatinya, membiarkan Alif berbuat demikian.
"Kamu menangis?" tanya Alifah ingin tahu. Alif segera menghapus air matanya namun dirinya tidak menyesal maupun malu di hadapan Alifah. Sekedar informasi, Alif belum pernah sekalipun menangis di hadapan orang lain. Sekalipun itu Eyangnya apalagi mamanya. Kecuali saat ayahnya meninggal, tapi itu pun hanya sebentar. Berarti bisa di simpulkan jika Alif sangat tidak ingin kehilangan Alifah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com