"Kamu tidak marah kan?" tanya pak Ardenia lagi, karena sang istri tak kunjung menjawab pertanyaannya. Khawatir tentu saja. Tapi jika melihat adegan yang mengharukan beberapa menit yang lalu, sepertinya tidak jadi masalah atau dia tidak perlu merasa khawatir.
"Mana mungkin sih mama marah dengannya. Dia sangat imut dan cantik, mama langsung tertarik dengannya. Tapi apa benar dia mau menjadi keluarga kita, Mas?"
"Kalau dia tidak mau, dia tidak mungkin berada di ruangan ini, Ma."
"Benarkah kamu mau menjadi bagian keluarga kami?" jelas Reina mengangguk mendengar pertanyaan itu. Siapa yang akan menolak permintaan istri pak Ardenia. Tidak ada, Reina bisa jamin itu. "Selamat datang di keluarga baru kamu." Reina kembali tersenyum dengan kata sambutan tersebut.
"Terima kasih tante sudah menerima saya masuk di keluarga tante." Kata Reina dengan tulus.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com