Louis terlihat menyandarkan tubunya pada daun pintu bermanjakan wajah cantik yang sedang fokus bekerja. Bibir kokoh kian mengukir senyum khas beriringan dengan langkah mendekat. "Apa pekerjaan mu belum selesai, hum?" Suara bariton berselimut nafas hangat terasa menyapu sepanjang tengkuk membuat sang pemilik tersentak sehingga menolehkan wajahnya dengan segera.
Tak ayal gerakan yang secara tiba - tiba telah membuat hidung keduanya hampir saja bersentuhan. Jarak yang sangat dekat mengiringi nafas hangat saling bersahutan. Tenggelam ke dalam rasa hangat telah melumpuhkan seluruh saraf hingga menyisakan rasa mendamba atas hasrat dan juga gairah. Terlebih ketika Louis tampak memiringkan wajahnya.
Jika sudah seperti ini maka, yang akan terjadi selanjutnya adalah ciuman panas. Namun, sang Dewi masih menyayangi keduanya sehingga melemparkan kesadaran atas kehormatan yang hampir saja terenggut.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com