Bermanjakan tubuh Amira yang tergeletak di lantai telah membuat Azriel mempercepat langkahnya. Dengan segera direngkuhnya tubuh ramping tersebut. Suhu tubuh Amira sangat tinggi dan sepertinya dia demam. "Inem!" Teriaknya. Tak berselang lama Inem pun sudah hadir di hadapannya dengan membungkukkan badan. "Injeh, Tuan Azriel." Ucapnya dengan nafas tersengal akibat berlarian.
"Cepat bawakan alat kompres!"
"Injeh, Tuan Azriel." Dan tak berselang lama Inem pun sudah kembali dengan alat kompres di tangan.
"Sini biar saya saja!" Pinta Azriel.
"Injeh, Tuan Azriel. Ini." Menyerahkan alat kompres tersebut kepada Azriel.
Tanpa mengucapkan satu patah kata pun tatapan Azriel menajam penuh perintah tak terbantahkan. Dan bersamaan dengan itu pula Inem langsung membungkukkan badan sebagai salam hormat sebelum keluar dari kamar Amira.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com