webnovel
#ROMANCE

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Teen
Zu wenig Bewertungen
194 Chs
#ROMANCE

Part 53 - Hari Pertama Bekerja Bersama Kekasih

Kemarin adalah kenangan. Hari ini adalah harapan. Harapan bagi siapa saja yang percaya. Percaya bahwa kasih Tuhan akan menyelimuti siapa saja yang tulus dengan hatinya.

"Ay, sudah siap? Aku otw sama Oki," ucap Aksa.

"Iya, Sa. Aku sudah siap, ko."

"Ok. Aku berangkat."

"Iya. Hati-hati, Sa."

Klik. Telepon dimatikannya. Aksa menaruh ponsel di saku celananya. Membersihkan kaca spion sambil menunggu Oki merapikan tali sepatunya.

"Bu, Aku pamit, ya. Terima kasih sudah dibolehkan menginap di sini," ucap Oki berterima kasih pada Ibunya Aksa.

"Sama-sama, Nak. Jangan bosan main kesini. Rumah Ibu terbuka selalu untukmu, Nak."

"Terima kasih, Bu."

"Salam juga untuk Ibumu di rumah."

Oki menganggukkan kepala dan mencium tangan Ibunya Aksa seraya berpamitan.

"Bu... Aksa dan Oki berangkat, yah." Susul Aksa berpamitan dengan Ibunya.

"Iya, Nak. Hati-hati, ya. Semoga lancar juga dengan Ayya."

"Aamiin."