webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Teenager
Zu wenig Bewertungen
194 Chs

Part 45 - Pertanyaan yang Mendebarkan

"Bu, Aya pamit, ya."

"Hati-hati, Nak. Terima kasih sudah mau berkunjung kesini, jangan bosan bolak-balik Tegal-Brebes."

"Iya, Bu."

Ayya mencium tangan Ibu. Berpamitan dan kembali dengan Aksa.

"Hati-hati nyetirnya, Nak. Jangan ngebut. Jaga Nak Ayya dengan baik," pinta Ibunya.

"Siap, Ibu Jurnalis!"

Tak lama kemudian, mereka berdua melakukan perjalanan pulang. Dalam perjalanan pulang itu, beberapa hal terlintas di benak Aksa.

Apa rencananya untuk membantu masalah Ayya? Kemana ia akan mencarikan opsi pekerjaan lainnya? Namun, yang pertama adalah menemani Ayya untuk mengungkapkan keberaniannya keluar dari pekerjaan itu.

Meskipun cukup berat bagi Aksa, ia yakin akan bisa jadi penolong untuk kekasihnya itu. Aksa begitu percaya diri akan mampu menolongnya. Apapun nanti caranya.

"Pegangan yang erat, Sayang," pinta Aksa.

"Pegangan?" tanya Ayya.

Aksa mengangguk.

Ayya menarik sedikit ujung jaket Aksa. Dibuatnya jadi pegangan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com