webnovel

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Teenager
Zu wenig Bewertungen
194 Chs

Part 150 - Sampai Kapan Kita Disini?

Masih dalam dimensi lain, keempat sahabat itu kembali menyimak.

***

"Wow! Menakjubkan!" teriak Alana dengan memegang buku yang sedang dibacanya.

"Ada apa?" tanya Mirna.

"Bukunya. Aku suka cara penulis menceritakannya. Aku sangat suka Dee Lestari. Dia penulis Indonesia yang hebat!" ucap Alana bersemangat.

"Ya. Dia memang penulis Indonesia yang hebat. Kamu mengidolakannya?"

"Ya! Aku pengin sekali bertemu dan minta tanda tangannya. Pasti akan sangat membahagiakan. Oh Tuhan... andai saja aku bisa bertemu dengannya." Ucap Alana.

"Semoga suatu saat kamu bisa bertemu dengannya."

"Terima kasih, Bu Mirna."

"Gimana main Instagramnya? Smartphonenya normal kan? Tidak ada yang rusak?" tanya Mirna.

"Ouh... tidak. Tidak ada yang rusak. Semuanya berjalan dengan lancar."

"Oh ya. Aku juga sudah follow akun instagram penulis favoritku. Jadi, aku bisa lihat jadwal tour workshopnya. Keren kan?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com