webnovel
#ROMANCE

Aku Adalah Hujan

[Romance dengan sedikit magical realism. Dikemas unik, bertabur quote, manis dan agak prosais. Hati-hati baper, ya. Hehe] Kamu percaya tentang malaikat di bawah hujan? Malaikat itu menjelma perempuan bermata teduh, membawa payung dan suka menulis sesuatu di bukunya. Lalu, ini istimewanya. Ia membawa payung bukan untuk menjemput seseorang. Namun, akan memberikan payung itu sebagai tanda rahmat. Terutama untuk mereka yang tulus hati. Siapa yang mendapatkan naungan dari payung itu, ia akan mendapatkan keteduhan cinta sejati. Kamu percaya? Mari membaca. Selamat hujan-hujanan. Eh, kamu masih penasaran siapa dia? "Aku adalah Hujan. Yang percaya dibalik hujan memiliki beribu keajaiban. Aku akan lebih menagih diri berbuat baik untuk orang lain. Pun, mendamaikan setiap pasangan yang bertengkar di bumi ini. Demikian keindahan cinta bekerja, bukan?" Gumam Ayya, perempuan berbaju navy yang membawa payung hitam itu. Ayya tak lagi mempercayai keajaiban cinta. Tepat ketika dikecewakan berkali-kali oleh Aksa. Ia memutuskan lebih berbuat baik pada orang lain. Impiannya adalah bisa seperti malaikat di bawah hujan. Yang sibuk memberi keteduhan, meskipun mendapat celaan. Sejak itu, ia menjuluki dirinya sebagai "Hujan" Sebuah bacaan tentang perjalanan cinta, pergulakan batin, pencarian jati diri, dan apa-apa yang disebut muara cinta sejati. Tidak hanya romansa sepasang kekasih. Baca aja dulu, komentar belakangan. Selamat membaca.

Ana_Oshibana · Teen
Zu wenig Bewertungen
194 Chs
#ROMANCE

Part 125 - Keheranan Oki

"Ouh, aku masih ngantuk banget. Tidur lagi aja deh," gumam Oki. Seakan tak begitu peduli dengan mimpinya.

**

Plaaak!! Buggg!!

Ardi langsung memukul mulut pria bertubuh tinggi dan bertopi hitam itu.

"Mas, sebenernya ini ada apa?" Mala bertanya kembali.

"Sayang... kamu masuk dulu yah. Nanti aku jelasin."

"Tapi..." Mala malah mendekati.

"Siapa dia, Mas?"

Laki-laki itu mencoba meraih tangan Mala. Namun, Ardi segera menepisnya. Ditambah memukulnya kembali.

Plaaak!!

"Mau apa kau? Kurang ajar!!"

"Haha... aku cuma ingin menyentuh tangannya yang pernah menolongku."

"Siapa sebenernya dia, Mas?"

"Apa aku mengenalnya?"

"Ndak, Sayang. Kamu ndak kenal. Tolong, masuk, ya. Biar Mas yang urusin."

"Tapi..."

Ardi menganggukan kepal. Memberi isyarat memohon pada Mala.

"Iya, Mas. Aku ke dalam."

Mala berjalan dengan rasa penasaran.

"Sebenernya dia siapa? Kenapa Mas Ardi sampai begitu marah?"

"Sudah kubilang, pergi, kau dari sini!!"

"Cepat!!"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com