"Duduklah."
Alice yang baru selesai membantu mendudukkan Rama di tepi ranjang seketika membatu. Ini kali pertamanya Rama menyuruhnya duduk. Biasanya setelah merebahkan tubuh suaminya di ranjang, dirinya disuruh ke tempatnya lagi yaitu sofa.
"Kenapa diam saja, aku suruh duduk." Rama mengulangi perkataannya disaat Alice masih dengan keterdiamannya.
"Duduk?"Alice memastikan kembali, sambil menatap ranjang Rama. Benarkan dirinya diizinkan duduk di ranjang yang menjadi kuasa penuh suaminya itu.
Rama menarik tangan Alice dengan lembut, ditariknya pelan, hingga Alice mendekat dan menjatuhkan bokongnya di ranjang tepat di sebelah Rama.
Alice terdiam masih tidak percaya kalau dirinya kini sudah duduk di ranjang empuk Rama. Selama mendampingi Rama, ia tak pernah menyentuh ranjang itu sedikitpun. Apakah dia bermimpi sekarang, reflek Alice menepuk tangan ke pipinya.
Puk
"Awws." Ringis Alice pelan.
"Kenapa kamu mukul pipimu sendiri?"
"Hmm. Apa aku bermimpi sekarang?" tanya Alice.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com