webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Teenager
Zu wenig Bewertungen
155 Chs

Penggerebekan

Tubuh Ricky menabrak dinding dengan rasa sakit yang mulai menjalar di pipi kanannya. Belum sempat berdiri, kakak kelas itu menyeretnya memasuki ruang pak kepsek dengan kasar dan melemparnya hingga kepala Ricky nyaris mengenai kaki meja.

"Lu ngapain, njir?" bisik Erik di dalam ruangan itu ketika melihat Ricky diseret oleh temannya.

Ricky meringis pelan sambil memegangi pipi kanannya kini terasa nyeri. Dengan sedikit terhuyung, pemuda itu berusaha untuk berdiri sambil menyanggah tubuhnya pada meja Pak Kepsek di belakangnya. Kepalanya sedikit pusing, kakak kelas yang barusan memukulnya itu melayangkan pukulan yang cukup kuat.

"Lu gila, ya, Bryan?! Dia ini Ricky. Yoga bisa ngamuk kalau lu gebuk dia," bisik Erik penuh kekesalan sambil menunjuk-nunjuk Ricky. Bryan mengunci pintu ruangan tersebut. Pemuda itu terlihat cukup panik.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com