Keluarganya tidak melihat itu, tidak masalah, tetapi kenapa wanita pujaannya pun menilai dirinya begitu buruk? Dia ini ... sangat tidak pantaskah dicintai?
"Di mana supir taksi itu? Kenapa tidak ada satu pun taksi di sini?" ucap Silvia setelah mereka sampai di depan pintu masuk rumah sakit Danka.
Kenzie masih murung, dengan malas dia menjawab, "Sudah pergi!"
Silvia memelototinya, bahkan sampai sekarang pria ini masih tetap tidak merasa bersalah? Benar-benar sangat keterlaluan. Namun, sebelum Silvia sempat membuka mulut untuk memarahinya, Kenzie sudah mendahuluinya, "Aku telah memberi jam tanganku padanya sebagai bayaran. Setidaknya itu cukup."
Itu tidak hanya sekadar cukup, bahkan sangat berlebih!
"Jadi kau mempermainkan aku?" Dia sangat marah, pria ini sudah membuatnya panik, berjalan sambil sedikit berlari, yang didapatkan malah kebohongan belaka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com