webnovel

Tetangga Kos Menawan

Autor: PiciKeci
realistisch
Laufend · 223.7K Ansichten
  • 54 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Ini cerita dimulai saat aku masih duduk di bangku kuliah sekitar tahun 1999, awal masuk kuliah tepatnya. Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Semarang, dan mengambil jurusan teknik sipil. Aku berasal dari daerah Jawa Tengah, Solo tepatnya. Di Semarang, aku memilih untuk mencari kamar kos yang dekat dengan kampus karena emang aku tidak punya kendaraan untuk transportasi. Dan cerita ini bermula saat aku sedang mencari kamar kost.

Tags
2 tags
Chapter 1Kosan Baru

Suatu siang di bulan Agustus.

Setelah puter puter kesana kemari bareng sodara gw untuk mencari kos, akhirnya gw nemu juga ada kos kosan yang lumayan enak tempatnya dan juga sedikit strategis menurut gw. Tempatnya bersih, nyaman, deket kampus dan yang paling oke tuh adalah gampang cari makanan dan kebutuhan lainnya. Harganya memang sedikit mahal sih daripada yang lain, tapi tetep aja gw udah keburu cocok sama ini rumah kos dan akhirnya gw putusin untuk ambil sebuah kamar disini. Rumah kos ini ada sekitar 20an kamar dan masih ada beberapa kamar yang kosong.

"bagaimana.....? jadi pilih kamar yang mana" ujar pak Yanto penjaga kos

"yang mana ya pak ? saya kok malah bingung" sahut gw

"terserah adik saja, tapi kalau yang enak diatas mas" kata pak Yanto

"kenapa pak?" tanyaku

"diatas khan hanya ada 2 kamar saja dan 1 kamar mandi, jadi lebih privasi" lanjut pak Yanto

"boleh saya lihat ke atas?" tanyaku lagi kepada pak Yanto

"oh boleh, mari saya antar" sahut pak Yanto

Dan ternyata memang benar diatas sedikit lebih nyaman daripada kamar kamar di bawah, di sini hanya ada sebuah teras / balkon kecil dan ada dua buah kamar dan sebuah kamar mandi 2 yang sedikit luas.

Tiba tiba kami dikejutkan oleh bel yang berbunyi dari depan, dan pak Yanto bergegas pamit.

"sebentar ya mas, sepertinya ada tamu. Saya ke bawah dulu, silakan kalo mau lihat

kamarnya" kata pak Yanto

"iya pak, silakan" lanjutku

Akhirnya gw liat liat dua kamar yang saling berhadapan itu. Jarak dua kamar itu hanya sekitar 1,5 m / selebar kamar mandi yang letaknya diantara 2 kamar itu.

....terdengar suara orang menaiki tangga menuju arah gw, ternyata itu pak Yanto bersama dengan seorang gadis.

"ini mbak kalau kamar yang diatas, barangkali mbak lebih suka di kamar atas" ujar pak Yanto kepada gadis itu.

"Oh ini ya pak, lumayan juga ya" kata gadis itu.

Oh iya gw lupa bilang kalo kos kosan ini adalah kos campur cewe cowo, dan gw takjub bener liat ini cewe. Takjub karena cantikknya yang pasti hehe..

"Silakan diliat liat dulu mbak" lanjut pak Yanto, "Bagaimana mas ? sudah ada keputusan jadi mau ambil kamar yang mana ?" tanya pak Yanto kepadaku.

Akhirnya kuputuskan untuk memilih kamar yang sebelah kanan, karena kamar itu sedikit lebih lebar dibandingkan kamar yang sebelah kiri.

"Saya yang ini saja pak" sambil menunjuk pintu kamar yang gw pilih

"Baik mas, nanti akan segera saya bersihkan" sahut pak Yanto

Saat gw bicara dengan pak Kardi, gadis tadi masih sibuk melihat kamar yang sebelah kiri dan melihat lihat kamar mandi.

"Yang sebelah sini udah laku sama mas nya ini ya pak?" tanya gadis itu kepada pak Yanto.

"iya ini barusan mas ini bilang mau pilih kamar yang itu" jawab pak Kardi

"oh, kalau gitu saya ambil yang itu ya pak" lanjut gadis itu

"Baik mbak, kebetulan pada cocok sama kamarnya. Jadi nanti bisa saya bersihkan sekaligus" kata pak Yanto

Dalam hati gw "mimpi apa gw semalem? dapet kos campur....dapet temen kos cantik bener, dan jaraknya cuma di depan kamar gw persis.

Das könnte Ihnen auch gefallen

DEWASA: Cita, Cinta dan Perselingkuhan.

Sinopsis Cerita 18+ yaa.. Bocah nyingkir dulu. Masa SMAku sudah diujung tanduk. Tinggal menghitung hari saja menjelang tamat. Melihat teman-teman sepermainan kini sudah mulai terasa jauh. Teman-teman yang dulunya setara denganku, tiba-tiba sudah berada di level yang berbeda. Omongan mereka praktis tidak lepas dari kuliah, kuliah dan kuliah. Setiap kali aku menyamperi teman-teman, dimana saja di setiap sudut sekolah, pasti ada saja yang menanyakan soal dimana aku akan kuliah. Cuma bisa aku jawab, "belum tau lagi. Lihat nanti saja." Ekonomi keluargaku terlalu sulit. Tidak mungkin rasanya bisa kuliah. Adikku saja bertiga, dan masih sekolah semuanya. Mamakku bekerja serabutan saja ke ladang orang yang digaji perhari. Meski begitu, jika hanya untuk kebutuhan sehari-hari saja, kami tidak pernah kekurangan. Di belakang rumahku ada sawah, ada sungai kecil juga. Sawah itu selalu kami tanam sepanjang tahun. Jadi, kami tidak pernah membeli beras. Kadang kalau tidak ada uang sama sekali, berasnya bisa kami jual sedikit. Sungai kecil di belakang rumah itu juga banyak ikannya, yang aku tangkap pakai perangkap setiap hari. Sementara untuk sayur-sayuran, di belakang rumah kami itu juga banyak ditanam sama Mamakku. Cuma ya yang satu itu yang sulit bagi kami. Memperoleh uang tunai. Aku sebagai anak tertua tentu menyadari juga posisiku. Setelah tamat SMA, harusnya aku bisa membantu Mamakku mencari nafkah untuk keluarga. Hanya saja, posisiku menjadi sulit saat ini, karena aku memiliki pacar yang terus mendesakku untuk kuliah. Dia bahkan manawarkan uang tabungannya untuk aku pinjam, agar aku tetap bisa melanjutkan pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi. Apakah Cinta tulus ini bisa bertahan sampai akhir...???

Alan_caz13 · realistisch
Zu wenig Bewertungen
5 Chs
Inhaltsverzeichnis
Volumen 1