webnovel

12 Stars for The Moon

Dua belas pria dengan berbagai zodiak berbeda harus mengahadapi takdir yang sama. Takdir yang mengharuskan mereka berjuang dan saling percaya satu sama lain. Tak peduli resiko yang mereka terima, mereka ingin melakukan semuanya dengan baik. Mereka yang terpilih harus berjuang mempertahankan bulan yang akan hancur. Takdir yang membuat mereka harus melaksanakan tugas berat yang bahkan mereka tak pernah pikirkan. Kekuatan terpendam mereka muncul dengan sendirinya saat terjadi bulan purnama. Bulan purnama yang berwarna biru es itu membuat mereka saling menyadari takdir hidup mereka. Novel sudah selesai, versi English telah tersedia.

Park_Keyza · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
477 Chs

Eros

Mereka langsung berada di ruangan khusus mereka. Terlihat jelas wajah lelah para guardian, sudah sekitar dua hari mereka berada di tanah suci anthera. Bahkan disana mereka hanya terus berlatih tanpa adanya istirahat. Berbeda dengan jerome dan caesar yang bisa beristirahat karena pingsan waktu itu. Tapi berkat itu juga kekuatan mereka muncul seperti halnya daniel walau mereka belum tentu bisa mengeluarkan senjata mereka. Tapi itu bukanlah hal buruk karena nyatanya seluruh guardian telah menemukan kekuatan mereka masing masing. Terlihat mereka langsung menjatuhkan tubuh mereka masing masing di atas sofa. Mereka mulai menutup mata dengan tenang dan berharap bisa beristirahat walau hanya sebentar. Tapi sepertinya mereka tak bisa beristirahat karena suara teriakan eros memecahkan keheningan disana.

Eros kembali kesakitan membuat yang lain terbangun dan mendekati eros yang menyentuh kepalanya. Sesekali eros menarik rambutnya berharap rasa sakitnya menghilang. Sudah beberapa hari sejak kekuatannya muncul tapi eros selalu saja merasakan rasa sakit. Dan dia harus berusaha mengontrol pikirannya supaya bisa melihat dengan jelas apa yang tengah kekuatannya tunjukkan padanya. Benar saja kali ini bukan ingatan biasa yang mereka dapatkan tapi ingatan para kaum iblis. Eros mulai terlihat tenang dengan manik yang berwarna hijau laut dan biru yang mulai menghilang. Tatapan para guardian lain membuat eros menyuruh mereka duduk dengan tenang. Sesekali eros berusaha menarik nafas supaya dirinya juga tenang.

"Bagaimana ros" tanya neron menatap eros penasaran

"Iblis" ucap eros meremat tangannya kuat

Dia ingin mengatakan semuanya tapi dia takut membuat yang lain merasa terpuruk. Dia tau tapi dia tak bisa jujur dengan mudah karena bukan ingatan yang baik. Semuanya terlihat mengerikan di dalam pikiran eros bahkan wajah eros terlihat mulai pucat. Berbeda dengan dirinya waktu belum melihat ingatan itu. Ivan yang memiliki kekuatan membaca pikiran merasa aneh karena eros terus menunduk dan tak mau menatap matanya. Dan hal itu tentu saja membuat ivan tak bisa mengetahui apapun.

"Katakan sesuatu pada kami eros" ucap caesar merasa bahwa kali ini adalah hal yang lebih buruk dari yang lain

Semuanya juga merasakan hal sama tapi seharusnya eros mengatakannya bahkan jerome melihat ivan hanya bisa menggeleng karena tak tau apapun. Kenapa dengan eros kenapa dia berubah bukankah semua rencana ini direncanakan bersama bukannya sendiri sendiri. Dan seharusnya mereka tak menyembunyikan informasi sekecil apapun itu. Walau memang itu adalah informasi yang menyakitkan sekalipun. Tapi informasi itu lebih penting dari pada apapun. Mereka harus bisa membunuh raja iblis jika ingin dunia mereka dan dunia para manusia aman dan damai tapi jika sejak awal mereka tak saling percaya buat apa adanya guardian di dunia ini. Bukankah hal itu hanya akan membuang buang waktu saja. Lihatlah eros menenggelamkan kepalanya tanpa satu kata sama sekali. Bahkan yang lain mulai tak sabaran untuk terus menunggu seperti ini.

"Eros" teriakan damian diabaikan oleh pria pemilik nama eros itu bahkan eros mulai menangis keras tanpa berani menatap para guardian lain

Dia tak bisa, sungguh tak bisa mengatakan penglihatannya pada yang lain. Takdir mereka sudah diatur sejak awal. Dan semuanya akan sia sia seperti takdir guardian pertama. Mereka adalah bidak yang dengan seenaknya akan dikendalikan oleh tuhan tapi dibandingkan bidak mereka tetaplah manusia yang ingin hidup dengan tenang. Jika memang benar apa yang dilihat eros adalah kenyataan dia tak akan mampu mengatakan hal itu. Rasanya pasti akan menyakitkan dan pasti yang lain akan kehilangan semangat. Dia tak mau membuat yang lain merasakan hal seperti itu makanya eros lebih memilih diam dan menangis dengan mata tertutup rapat.

"Apa kau akan tetap diam seperti ini, apa kau tak percaya pada kami. Bukankah kita sudah membicarakan soal ini, bukankah kau juga setuju untuk mengatakan apapun walau itu menyakitkan. Eros dengarkan aku, kau tau bukan kalau kita harus terus bersama walau apapun yang terjadi. Kau tau itu kan, jadi jawab apa yang kau lihat" ivan terlihat emosi menatap eros yang masih saja menangis

"Cukup jangan pakai ego kalian disini" sahut jerome menatap ivan meminta waktu untuk tenang

"Eros, kau tau bukan kita disatukan karena apa. Bukankah seharusnya kau juga mengatakan penglihatanmu pada kami karena takdir kita. Eros aku percaya kau juga tak ingin kami tau soal takdir yang menyakitkan tapi kita ini satu bukankah kau tau itu. Aku tak memaksa untuk mengatakannya sekarang tapi ingat satu hal, kita akan selalu ada untukmu ros" ucap jerome pelan dengan tangan yang memegang bahu bergetar eros

Tatapan kecewa dari guardian yang lain terlihat oleh jerome tapi dia juga tak bisa egois dengan memaksa eros mengatakan hal yang menurutnya menyakitkan itu. Dan sepertinya mereka mendapatkan satu pelajaran dalam hal ini. Bahwa mereka harus bisa bersabar dan mempercayai satu sama lain. Karena takdir yang mengikat mereka mengatakan hal yang seperti ini. Takdir yang dulu tak pernah mereka pikirkan bahkan mereka tau jika waktu itu mereka tak mempercayai takdir bodoh ini. Tapi lihatlah sekarang mereka berdua belas akhirnya bisa berkumpul bersama dan bisa melewati segala rintangan bersama. Walau memang baru beberapa hari tapi jerome bangga akan kepercayaan para guardian yang lain. Mungkin sekarang memang eros tengah mendapatkan keraguan tapi dia percaya keraguan itu tak akan bertahan lama karena ikatan takdir tak akan bisa mereka putus dengan seenaknya.

"Rian, kau antar eros ke kamarnya dan yang lain kalian bisa bubar. Istirahatlah malam ini dengan tenang, cukup percayakan semuanya padaku dan caesar kami berdua tak akan mengecewakan kalian semua" ucap caesar menatap jerome yang tersenyum padanya

Semuanya mulai keluar dari ruangan khusus mereka tapi eros masih saja menahan tangis dengan tangan yang menutup matanya rapat rapat. Dia masih tak berniat menyuruh ivan membaca pikirannya. Dia juga beruntung jerome mau menunggu dirinya tenang walau begitu dia tak tau jelas kapan dia akan mengatakan segalanya pada guardian lain. Tapi entah kenapa tiba tiba kepalanya pusing dan gelaplah yang dia dapatkan walau dia masih samar samar mendengar teriakan para guardian lain yang tak jauh ada di dekatnya. Cahaya gelap menyelimuti tempat dimana eros berada sekarang. Semuanya gelap kecuali dirinya yang menggunakan pakaian setengah putih dan hitam. Dia ingat bahwa dia menggunakan pakaian berwarna hitam tadi tapi kenapa pakaiannya berubah bahkan modelnya juga ikut berubah. Manik gelap eros terus mengamati sekitar walau dia tak bisa melihat apa pun karena kegelapan disana.

"Aku dimana"