Nata tersenyum manis ke arahnya. Ia memberikan helm yang dipinjamkan oleh Rama untuk dirinya. Sampai di rumah, tepat sebelum senja berakhir. Sama seperti janji dan rencana awal. Semuanya akan berakhir sebelum senja menutup hari dan langit gelap menggantikan sore yang teduh. Nata puas mengenal ibu Rama. Banyak yang diceritakan oleh remaja itu. Seperti apa ibunya yang dulu. Wanita yang baik, pandai dan rajin juga penuh kasih sayang. Tutur kata yang lembut, dia adalah wanita pertama yang paling sabar menghadapi dirinya yang begitu keras kepala. Rama menutup pembicaraan mereka dengan alasan mengapa sang ibunda tidak ada. Tuhan memanggilnya, selepas sebuah penyakit menggerogoti tubuh wanita malang itu. Rama harus merelakan semuanya beberapa tahun silam. Setidaknya ia bisa sembuh dan jauh lebih baik menerima semuanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com