webnovel

"NUR"

Aku dikenal dengan sebutan "Nur". Orang-orang memanggil ku dengan sebutan itu. Dari kekuatan besar yang diberikan kepadaku, aku tahu bahwa tanggung jawab besar menanti ku didepan sana. Aku hadir di dunia ini untuk melindungi bangsa ku sendiri. Dengan takdir yang ada di tanganku, akan ku persembahkan hidup dan mati ku untuk melindungi siapapun.

Fajriidris17 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
2 Chs

Titik Awal

Didalam gubuk tua kecil tanpa kamar. Aku lahir dari keluarga sederhana. Ayahku seorang ahli dalam berburu. Beliau sering menghabiskan waktu untuk berburu di hutan yang luas dan dalam. Sedangkan ibuku seorang penjahit yang ulung. Dengan tangan lincahnya ia bisa menyelesaikan sepasang pakaian bayi hanya dalam waktu kurang dari satu jam.

Aku diberi nama Nur Alam, artinya cahaya alam. Ayahku berharap lebih terhadapku sehingga sejak aku mulai berjalan, beliau sudah mengajakku untuk berburu, dan di umur 7 tahun ia mengajarkanku untuk membidik dan memegang pedang. Aku dilatih dengan sangat baik.

Masa kecilku ku habiskan didalam hutan dan berburu serta berlatih. Tidak ada hal lainnya yang kulakukan kecuali itu. Hingga ketika aku remaja, aku telah mewarisi keahlian ayahku bahkan telah melampauinya.

Ayahku meninggal dunia sesaat setelah ia menyelesaikan misinya yaitu mengajarkanku untuk berburu. Aku hanya perlu meneruskan apa yang telah ayahku lakukan sebelum aku. Beliau mewariskan sebuah pedang yang sangat indah yang sering ia gunakan ketika berburu. Pada pedang itu ada sebuah pesan yang tertulis dengan makna yang dalam.

"Dan inipun akan berakhir".

Ayahku pernah berkata bahwa apapun yang engkau lakukan dan apapun yang engkau hadapi, yakinlah bahwa engkau mampu menghadapi dan menyelesaikannya.

"Ketahuilah nak, tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini, masing-masing memiliki masanya, kamu maupun yang engkau hadapi, semua itu akan segera berakhir, bertahanlah sedikit lebih lama".

Akan kuingat apa yang dikatakan oleh ayahku, akan ku simpan dalam hati selama aku hidup, dan akan ku gunakan kemampuan ku untuk hal yang baik dan bermanfaat.

Ibuku yang lemah lembut sangat menyayangi ku.

"Aku hanya memilikimu nak, dan engkau adalah harta yang paling berharga bagi ibu. Aku tahu bahwa engkau memiliki bakat(dalam hal berburu). Tapi ingat, bukan hanya engkau saja yang memiliki bakat itu, masih banyak orang yang lebih baik dan lebih ahli daripada kamu, maka tetaplah menghargai orang lain nak, jangan memandang rendah mereka. Setidaknya buatlah mereka aman berada disekitar mu."

Aku telah di didik dengan sangat baik oleh ibu dan ayahku. Segala nilai-nilai kebaikan telah diajarkan kepadaku. Terlebih hal yang paling penting adalah beliau mengajarkanku untuk tidak pernah lupa dengan Allah, apapun yang aku kerjakan, bahkan dalam situasi serumit apapun, aku harus tetap mengingat Allah. Begitulah ayah dan ibuku mendidik anak semata wayangnya.