webnovel

ZEN: Didunia Fiksi

Seorang remaja pria yang meninggal karena menyelamatkan teman masa kecilnya. Remaja itu lalu ditemukan oleh sebuah cahaya dan diberikan kehidupan kedua, untuk menjelajahi dunia anime dengan system yang diberikan kepadanya. . . Perhatian: - Saya tidak memiliki karakter apapun yang ada didalam cerita ini. - Saya juga tidak memiliki gambar yang digunakan pada sampul. - Cerita ini akan beralur lambat namun kadang kadang cepat. - Saya adalah penulis baru, saya membuat novel ini hanya karena kesenangan semata dan untuk belajar. Jadi jika ada masukan, saya akan sangat amat terbuka untuk menerimanya.

AciaRhel · Anime & Comics
Not enough ratings
275 Chs

Kencan?

Keesokan harinya, Zen terbangun dari tidur nyenyaknya.

"Selamat pagi Irene." Kata Zen setelah bangun.

[Selamat pagi Kak.]

Zen lalu mulai bangun dan mencoba meregangkan badannya sejenak, sebelum dia memulai aktifitasnya.

Setelah selesai melakukan peregangan, Zen lalu mulai mandi dan bersiap untuk sarapan pagi di hotel mewah tempatnya menginap.

Setelah sampai di restoran hotel itu, Zen mulai mengambil makanan dan bersiap untuk makan, namun tiba - tiba smarphonenya berbunyi menandakan dia mendapatkan sebuah pesan.

Setelah melihat pesan tersebut, senyum langsung muncul diwajah Zen. Menandakan dia sangat senang dengan isi pesan tersebut.

Pesan itu berasal dari Suguha, yang memberikan kabar tentang waktu dan tempat pertemuan mereka.

Pesan itu mengajak Zen untuk bertemu dengan Suguha disuatu taman didekat hotel Zen menginap. Untungnya, taman itu adalah taman dimana, Zen sedang mencari informasi dan melihat Suguha pertama kali.

Pesan itu berlanjut dengan waktu yang ditentukan oleh Suguha, yaitu saat dia sudah pulang dari sekolahnya dan diiyakan oleh Zen.

Setelah mereka mendiskusikan tempat dan waktu pertemuan mereka, akhirnya mereka terus berbalas pesan dengan obrolan ringan, hingga Suguha menyudahi percakapan itu karena dia akan berangkat menuju sekolahnya.

Setelah selesai berbalas pesan Zen mulai menyelesaikan sarapannya dan ingin keluar membeli sebuah pakaian, karena saat ini Zen hanya mempunyai satu set pakaian saja, yang dibelinya pertama kali saat di Alaska.

.

.

Waktu pertemuan mereka sudah dekat, Zen yang sudah selesai berbelanja dan beristirahat sebentar mulai mempersiapkan dirinya.

Zen berencana pergi ke tempat pertemuan 30 menit sebelum waktu yang mereka tentukan. Saat ini Zen menggunakan kaos putih dengan jas kasual dan celana berwarna hitam dan menggunakan sepatu putih.

Zen akhirnya berangkat ke tempat yang mereka sudah setujui, lalu duduk dibangku dimana dia pertama kali melihat Suguha. Penampakan Zen yang sedang duduk dibangku taman tersebut tidak luput dari dari perhatian sekitar, namun semua itu diabaikan oleh Zen dengan memperhatikan Smartphonenya sambil menunggu Suguha.

Setelah Zen menunggu, akhirnya orang yang ditunggunya tiba, seorang wanita yang masih mengguakan seragam abu - abunya, tetapi saat ini dia tidak membawa pedang kendonya.

"Maaf membuatmu menunggu lama Uchiha-san" kata Suguha yang langsung duduk disebelah bangku yang diduduki Zen.

Zen yang melihat Suguha yang duduk disebelahnya dan masih menggunakan seragam sekolahnya langsung tersenyum.

"Tidak apa - apa Kirigaya-san, aku hanya menunggumu sebentar" Kata Zen dengan senyum diwajahnya.

Melihat senyum Zen, Suguha langsung merona, dia mulai mengingat kejadian kemarin, dimana dia selalu memikirkan Zen semenjak dia sampai dirumahnya.

"Kita langsung mencari agen perumahan atau kita pergi makan siang terlebih dahulu?" tanya Zen, walaupun waktu mereka bertemu sudah lewat dari jam makan siang.

"Terserah, Uchiha-san aku hanya mengikuti" kata Suguha sambil menenangkan dirinya.

"Kirigaya-san, bagaimana kalu kau memanggilku Zen mulai sekarang, karena aku merasa aneh jika terus dipanggil dengan nama keluargaku, Karena ditempat asalku mereka selalu memanggilku Zen" kata Zen beralasan.

"B-Baiklah sekarang aku akan memanggilku Z-Zen-san, dan kamu juga bisa memanggilku S-Suguha" kata Suguha yang masih merona dan mencoba menyembunyikannya dengan cara menunduk.

"Baiklah, Suguha-chan bagaimana kalau kita mencari makan siang terlebih dahulu?" kata Zen

"B-Baiklah Zen-san" kata Suguha yang masih malu.

Lalu mereka berdua mulai beranjak dari tempat itu dan mulai berjalan untuk mencari restoran untuk makan siang disekitar wilayah itu.

Suguha sudah mulai bisa mengendalikan dirinya dan mulai berbicara dengan normal kepada Zen. Dan mereka berdua mencari restoran sambil mengobrol ringan.

Akhirnya mereka berdua menemukan sebuah restoran dan memesan makanan disitu. Sambil masih mengobrol ringan mereka mulai menghabiskan makanan mereka dan mulai melanjutkan mencari agen perumahan untuk menyewa sebuah apartemen untuk Zen.

"Kemana sebaiknya kita pergi Zen-san?" tanya Suguha setelah mereka berdua keluar dari restoran tersebut.

"Aku sudah mencari beberapa agen perumahan di internet, jadi mari kita ke lokasi ini" kata Zen sambil menujukan sebuah alamat kepada Suguha.

"Baiklah." jawabnya.

Lalu mereka berdua mulai pergi ketempat yang mereka tuju.

Akhirnya mereka berdua sampai diagen perumahan dan memulai menanyakan beberapa informasi beserta harga untuk menyewa sebuah apartemen.

Zen berencana untuk menyewa sebuah apartemen yang murah, karena dia tahu, bahwa setelah dia masuk ke dalam game kematian, Zen akan dipindahkan ke rumah sakit.

"Jadi Zen-san, semuanya berjumlah 250.000 yen" kata seorang agen perumahan.

"Baiklah" kata Zen

"Irene, bisakah kamu menukarkan toko poin menjadi 250.000" kata Zen kemudian kepada Irene.

[Baiklah]

[250.000 Toko Poin Telah Dikurangi]

"Baiklah Zen-san silahkan mengisi formulir ini dan bisakah anda menunjukan identitas anda?" tanya agen perumahan itu.

Lalu Zen mulai mengeluarkan item identitas diri yang sudah diubahnya menjadi passport sebelumnya dan menunjukannya, lalu Zen mulai mengisi formulir yang dibutuhkan.

Setelah semua proses pembayaran dan administrasi selesai, agen penjualan itu akan mengantarkan Zen ke tempat apartemen baru yang disewanya.

"Maaf membuatmu menunggu lama Suguha-chan" Kata Zen setelah menyelesaikan urusannya.

"Tidak apa - apa Zen-san, memang keinginanku untuk menemani Zen-san menyewa apartemen." balas Suguha.

Lalu mereka berdua beranjak dari tempat itu da mulai mengikuti agen perumahan itu.

"Baiklah Zen-san, inilah apartemen yang anda sewa" kata agen perumahan itu.

Apartemen yang disewa Zen tidak terlalu besar tetapi memiliki fasilitas yang lumayan. Setelah berbincang - bincang sebentar akhirnya agen perumahan itu pamit.

Setelah agen perumahan itu pamit, Suguha mulai membantu Zen untuk merapikan tempat itu hingga sore hari.

"Bagaimana jika aku mengantarmu pulang Suguha-san, karena hari sudah mulai sore. Dan juga aku sekalian balik ke hotelku sebelumnya untuk mengambil barang - barangku disana" kata Zen

"Baiklah" balas Suguha

Lalu mereka berdua keluar dari tempat itu dan berjalan menuju rumah Suguha.

Diperjalanan tidak ada kejadian yang spesial antara mereka berdua, mereka hanya mengobrol ringan. Dan tibalah mereka dipersimpangan dekat rumah Suguha.

"Baiklah, sampai disini saja Zen-san. Rumahku ada disebelah situ." kata Suguha sambil menujuk kearah rumahnya.

"Baiklah Suguha-chan, terima kasih sekali lagi telah menemaniku mencari apartemen" kata Zen

"Baiklah, sampai jumpa lagi Zen-san" katanya sambil melambaikan tangannya dan mulai meninggalkan tempat itu.

Melihat Suguha yang sudah menghilang dari penglihatannya, Zen lalu kembali ke hotel yang di sewanya untuk mengambil barang - barangnya dan memindahkan ke apartemen barunya.