webnovel

ZEN: Didunia Fiksi

Seorang remaja pria yang meninggal karena menyelamatkan teman masa kecilnya. Remaja itu lalu ditemukan oleh sebuah cahaya dan diberikan kehidupan kedua, untuk menjelajahi dunia anime dengan system yang diberikan kepadanya. . . Perhatian: - Saya tidak memiliki karakter apapun yang ada didalam cerita ini. - Saya juga tidak memiliki gambar yang digunakan pada sampul. - Cerita ini akan beralur lambat namun kadang kadang cepat. - Saya adalah penulis baru, saya membuat novel ini hanya karena kesenangan semata dan untuk belajar. Jadi jika ada masukan, saya akan sangat amat terbuka untuk menerimanya.

AciaRhel · Anime & Comics
Not enough ratings
275 Chs

Close Beta

Sudah 6 hari Zen datang ke dunia ini. Hari - hari Zen janya dilewati dengan berjalan - jalan sendiri maupun ditemani oleh Suguha. Dan sekarang mereka berdua bisa dibilang sangat akrab.

Di pagi harinya Zen terbangun, lalu tiba - tiba Irene memberitahukan sesuatu.

[Selamat pagi Kak] Sapa Irene

"Selamat pagi Irene" kawab Zen yang masih mengumpulkan nyawanya.

[Kakak mendapatkan sebuah Main Quest, silahkan buka menu quest untuk informasi lebih lanjut] Lanjutnya.

"Hah..!" kata Zen dengan kaget. lalu dia mulai bangun dan duduk dikasurnya dan mulai memeriksa quest yang didapatkannya.

<Quest>

Main Quest:

[Mengikuti Closed Beta Aword Art Online]

[Ikutilah Beta tester game Sword Art Online yang akan akan dimulai]

[Hadiah]

[EXP: 1000]

[Store point: 1.000.000]

[Acc Point: 100]

[Skill: Creation]

"Akhirnya, sebuah main quest sudah muncul, namun bagaimana caraku menjadi beta tester game tersebut Irene?" tanya Zen

[Tidak masalah Kak, Kakak hanya harus membeli Nerve Gear yang berada di toko sistem] balas Irene.

"Oke baiklah" kata Zen

Zen lalu membuka menu Toko Sistemnya dan mulai mencari nerve gear dan membelinya.

[1000 Toko Poin Sudah Dikurangi]

"Ternyata harganya cukup mahal, lalu apa kelebihan nerve gear ini Irene?" tanya Zen

[Pertama nerve gear ini sudah dimodifikasi agar aman digunakan oleh Kakak. Jadi saat game Sword Art Online ini dimulai, otak Kakak tidak akan hancur oleh pemancar dari nerve gear ini jika Kakak mati didalam game tersebut. Lalu Irene juga bisa mengakses sistem game ini, agar Irene bisa ikut berpergian bersama Kakak ke dalam game tersebut melalui nerve gear ini.] Jelas Irene.

"Lalu bagaimana cara Kakakmu ini mengikuti beta tester game tersebut?" tanya Zen

[Karena Irene bisa mengakses nerve gear ini, Irene juga bisa menghack sistem mereka, jadi data Kakak sudah Irene daftarkan untuk mengikuti Close beta game tersebut.] kata Irene menjawab pertanyaan Zen sebelumnya.

[Yang Kakak lakukan selanjutnya adalah mulai mengobservasi game tersebut sebelum game kematian sebenarnya dimulai] Lanjutnya.

"Baiklah kalau begitu, terima kasih Irene." kata Zen

[Tidak masalah Kak, Irene akan selalu berada disisi Kakak] balasnya.

Lalu Zen beranjak dari tempat tidurnya dan mulai mempersiapkan dirinya, karena hari ini Zen diajak oleh Suguha untuk menemaninya berbelanja.

Setelah siap, Zen lalu menunggu Suguha untuk datang ke apartemennya, karena Suguha bersikeras untuk menjemputnya.

Setelah menunggu sebentar, tiba - tiba terdengar suara ketukan pintu yang berasal dari pintu apartemen Zen.

"Tunggu sebentar Suguha-chan" kata Zen. lalu dia membukakan pintu apartemennya.

Setelah pintu terbuka, terlihat seorang remaja wanita yang menggunakan dress berwarna pink sambil tersenyum kearah Zen.

"Baiklah, mari kita pergi." Kata Zen

Lalu mereka berdua menuju mall, tempat Suguha mengajak Zen untuk menemaninya.

Mereka berdua lalu menikmati waktu mereka berdua dari berbelanja, makan siang, dan mengobrol disebuah kedai minuman hingga sore hari.

"Bagaimana kencan hari ini Suguha-chan" canda Zen setelah mereka akan beranjak pulang.

"Sudah kubilang kita tidak sedang berkencan, tetapi menemaniku berbelanja Zen-san" kata Suguha dengan rona merah diwajahnya.

Saat ini Suguha tidak mengerti perasaannya, dikarenakan dia masih mengharapkan seseorang, yang sekarang mulai menghindarinya.

"Baiklah kalau begitu, jika kamu mengajakku kencan kembali, aku akan sangat menantikannya Suguha-chan." canda Zen kembali.

Mendengar ini Suguha hanya menghela nafasnya dan membiarkan perkataan Zen.

"Baiklah - baiklah, terima kasih sudah menemaniku dan mengantarku Zen-san" Kata Suguha.

"Sama - sama Suguha-chan, sampai jumpa lagi" kata Zen

"Sampai jumpa Zen-san" balasnya.

Lalu mereka mulai berpisah dan Zen lalu kembali ke apartemennya.

Setelah selesai makan malam, Zen langsung beristirahat untuk memulai petualangannya besok saat dimulainya Close beta Sword Art Online.

Hari yang ditunggu - tunggupun tiba. Hari ini adalah hari dimana game yang menjadi perbincangan dimana - mana akan memulai close betanya. Seribu orang beruntung akan mencoba game ini terlebih dahulu, salah satunya adalah Zen.

Seluruh media diseluruh dunia mulai memberitakan game ini, walaupun game ini belum resmi rilis, beberapa beta tester yang akan menguji game ini, mendadak menjadi artis karena banyak orang menunggu mereka mendiskripsikan game tersebut nantinya.

Semua orang mulai merasa bersemangat membicarakan game ini, tak terkecuali Zen, yang saat ini bersiap untuk memasuki game tersebut. Zen merasa bersemangat karena dia akan melakukan sesuatu yang dulunya hanya dia bisa tonton dan bayangkan, walaupun event sebenarnya belum dimulai.

"Baiklah, mari kita masuk kedalam game ini" Kata Zen dan mulai memasang perangkat nerve gearnya.

"Apakah kau sudah siap Irene?" Kata Zen setalah memasangkan perangkat nerve gear dan mulai berbaring.

[Tentu saja, Kak] jawab Irene.

"Baiklah"

<Link Start>

Lalu kesadaran Zen mulai berubah, seakan tersedot sesuatu. Lalu penglihatan Zen berubah menjadi loading screen sampai dimana pemilihan bahasa dan sebagainya seperti yang ada di animenya.

Zen lalu membuat karakternya dengan avatar yang berbeda darinya. Lalu tibalah dia dimenu memasukan nama in gamenya. Namun Zen lebih memilih memakai nama aslinya.

Setelah semuanya selesai, lalu kesadarannya mulai berpindah ke pemandangan sebuah kota. Tak berselang lama beberapa cahaya muncul dan memunculkan beberapa player yang telah masuk kedalam game ini.

"Wahh.. Jadi beginilah rasanya memasuki sebuah game" Kata zen didalam hatinya.

Lalu Zen memperhatikan sekitarnya dan menyadari bahwa dunia didalam game ini sangat mirip seperti dunia nyata. Walaupun ada penglihatannya sedikit terganggu dengan beberapa info bar tentang karakternya, namun Zen masih bersemangat untuk mecoba fitur didalam game tersebut.

Zen lalu mencoba mengayunkan tangan kirinya untuk memanggil menu bar, dan munculah sebuah menu bar seperti pada animenya.

Setelah selesai melakukan observasi, Zen ingin mencoba sesuatu.

"Irene, bisakah kau mendengarku?" tanya Zen

[Sangat Jelas Kak] Jawabnya.

"Baiklah, apakah yang sebaiknya kulakukan sekarang?" tanya Zen kemudian.

[Lebih baik, kita berkeliling ditempat ini terlebih dahulu.] jawabnya.

Lalu Zen memulai petualangannya dengan menjelajahi kota ini terlebih dahulu. Zen menjelajahi tempat ini dan merasa takjub bahkan NPC bisa terlihat sama persis tanpa cacat sedikitpun.

Melihat seorang NPC menjual sesuatu, Zen ingin mencoba bereksperimen.

"Permisi, berapakah harga apel ini?" tanya Zen

"Harganya 1 koin perunggu" balas NPC tersebut, lalu sebuah layar imaginer muncul untuk mengkonfirmasi pembayaran.

"Hmm... Jadi seperti itu" kata Zen lalu meninggalkan tempat itu.

"Baiklah mari kita mulai petualangan Kita" Kata Zen