"Jadi, Lo yang udah lancang ikut campur urusan pribadi gue?"
Dara yang baru saja datang bersama Vania dan Vivi langsung menyela pembicaraan ketiga remaja itu, membuat Dimas benar-benar terkejut dan sama sekali tidak menyangka bahwa Dara mendengar semuanya.
"Atas dasar apa lo lancang bayarin uang tunggakan gue? Lo pikir gue pengemis yang butuh belas kasih dari lo?" sarkas Dara dengan emosinya.
"Ra, jangan ngomong kayak gitu..." lirih Vania berusaha menenangkan Dara.
"Dia udah kelewatan, Van. Dia udah lancang ikut campur masalah pribadi gue, bahkan lo sama Vivi aja gue nggak izin in buat bantu gue sekalipun gue butuh. Tapi dia? Dia udah lancang bantuin gue gitu aja. Apa kalian pikir gue serendah itu?" geram Dara dan emosinya semakin meluap-luap.
"Nggak, bukan kayak gitu yang kita maksud. Kamu salah paham!" terang Vania.
"Gue sama sekali nggak perduli tentang itu, gue di sini cuma merasa rendah banget dan gak ada harga nya ketika dia seenaknya bayar tunggakan gue!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com