"Sebelah mana Mbak?" teriak Mas Rizki setelah sampai di Jalan Ambengan sesuai dengan arahan Nadia.
"Masih lurus lagi!" sahut Nadia dengan berteriak agar kedengeran.
"Kanan jalan apa kiri?" tanya Mas Rizki lagi.
"Kiri!" sahut Nadia.
"Sudah dekat apa masih jauh?" tanya Mas Rizki.
"Sudah dekat!" sahut Nadia.
"Itu, ada plang warna hijau masuk ke kiri! Hakchim!" tambah Nadia.
"Oh ... ya!" sahut Mas Rizki.
Mereka berdua pun sudah tiba di kos an Nadia.
"Ya ampun .. kasihan juga ini cowok basah kuyup kayak gini. Meskipun dia tadi memang salah, tapi dia sangat bertanggung jawab juga. Mendingan aku suruh dia berteduh dulu aja," batin Nadia sembari melepaskan jas hujan milik cowok tersebut.
"Mas Rizki! Di sini dulu, sebentar saya ambilkan minum yang hangat!" kata Nadia.
"Nggak usah repot-repot Mbak!" kata Mas Rizki.
"Fin ... Desi. Kalian ada kaos besar nggak ya? Kaos buat ukuran cowok?" tanya Nadia setibanya di dalam.
"Kaos cowok? Buat siapa? Mas Huda?" sahut Fina.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com