webnovel

WIDOW Hidup Kelam Di Suatu Wilayah Kota

Menyisakan luka didalam jiwa karena Cinta yang tidak seindah harapannya, membuat Alinda menjadi seorang perempuan yang selalu dianggap hina oleh semua orang. Terlebih lagi karena pergaulannya yang salah pun semakin membuat dirinya menjadi seorang perempuan yang liar dan binal. Bagi Alinda menangis adalah suatu kenistaan yang tidak akan dia lakukan , karena tekad dan keinginannya yang kuat telah menjadikan Alinda sebagai perempuan yang dewasa sebelum waktunya. Perjalanan hidup yang penuh dengan sandiwara membuat Alinda semakin kehilangan tempat bernaung dan kasih sayang yang selalu dia rindukan. Hingga akhirnya, penantian Alinda pun tercapai setelah dia harus melewati seribu mata lelaki yang penuh dengan misteri. Alinda semakin yakin bahwa dirinya telah berubah karena kenyataan. Namun, Apakah Alinda akan menetapkan cintanya ? atau Alinda terus berkelana dengan cintanya ? mohon kawan kawan tidak lupa memberikan ulasan , saran dan kritiknya ya... agar saya bisa lebih baik lagi dalam menulis dan bercerita..(◍•ᴗ•◍) Terima kasih , Salam hormat selalu penuh cinta dari saya. Chandrawati.

Chandrawati · Urban
Not enough ratings
305 Chs

Tanpa nama

saya minta maaf karena masih dalama revisi sakit !" ucap Jo secara perlahan namun cukup untuk menyentil hati Ayah dan Ibu saat ini yang masih terisi dengan sifat keras kepala dan ego mereka.

"Alinda.... maaf kan Ibu nak... !" Ibu pun langsung menangis dan memeluk diriku membuat diriku tidak berkutik dan bersalah dengan Ibu, karena mungkin aku terlalu keras menyindir mereka. Tetapi memang aku harus seperti ini kepada mereka karena mereka masih terbawa dengan ego mereka masing dan sangat susah untuk di beri penjelasan maka hanya sindiran yang berlaku bagi mereka saat ini.

"Bu... Alin juga ingin minta maaf yaa... mungkin karena Alin berbicara terlalu kasar kepada Ibu, ini semua karena Alin saat ini hnay ingin lihat Ibu dan Ayah bahagia, jika masalah dengan Kak Gatot , itu sudah diatasi oleh Jo, jadi Ibu dan Ayah tidak usah memikirkannya lagi yaa.. !" ucap ku kepada Ibu dan mencium Pipi Ibu agar Ibu merasa nyaman dan tidak mengira aku masih marah kepadanya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com