webnovel

03

Enjoy

And

Happy

Reading

Guys

"Gya ini ibu sayang" lirih ratu mengelus lembut rambutnya

"Iya ibu, Gya rindu sekali" ungkap Gya penuh perasaan sayang.

Baru kali dia bisa mengungkapkan perasaan nya pada orang yang mengaku ibunya . padahal dia tidak mengenalnya sama sekali. Yang dia tau hanyalah rasa rindu itu begitu berat.

Gyanni POV

Kenapa aku ini? Mengapa aku memeluk orang yang mengaku ibuku? Padahal ibu ku bukanlah dia. Tapi kenapa hati ini begitu nyaman dan rindu dengannya? Apakah ini mimpi?

Seketika aku melepas pelukan itu untuk menyadarkan diriku. Kulihat wanita muda di depan ku ini kaget melihat ku melepaskan pelukan itu. Aku pun mencubit pipi ku agar aku sadar dari mimpi ini. Karena wanita muda itu yang selalu hadir di mimpi ku dan mungkin ini adalah mimpi.

"Aww.." rintihku sakit ketika ku cubit pipi ku. Ini tidak mungkin nyata! Aku pun mencoba terus untuk mencubit pipiku. Tapi sepasang tangan menghalangi ku untuk melakukannya.

"Jadi ini bukan mimpi" gumamku sedikit tidak percaya

Kulihat di depan ku wanita itu hanya tertawa bebas. Aku pun memiringkan kepala ku polos seakan bertanya 'kenapa?'.

"Sayang, tidak mungkin ini mimpi! Setelah kau meretakkan dinding itu apakah ini masih terlihat seperti mimpi?" Jelasnya tersenyum manis

Aku melihat dinding yang kuretakkan. Dan aku tak percaya aku yang melakukan itu.

'it's impossible' pikirku ragu

"Ini kenyataan, tidak ada yang tidak mungkin you know?. Baiklah ikuti ibu kita keruang makan untuk sarapan dan akan ibu jelaskan semuanya." Tegasnya tersenyum dan mendapati anggukan ku

•••••••☁️☁️☁️•••••••

Di ruang makan

Aku duduk di kursi yang tersedia. Pemandangan meja makan yang panjang serta di penuhi makanan tanpa banyak kursi yang terisi ini sudah biasa bagiku. Aku yang melihat ini hanya menghembus nafas kasar.

Aku pun hanya memakan roti tawar yang sudah ku lapisi selai kacang. Sepi, sunyi itu lah yang kurasakan saat ini tidak ada yang memulai pembicaraan terlebih dahulu sampai aku selesai menghabiskan roti ku.

"Kita ini berada dimana? Kenapa aku bisa disini?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut ku memecahkan keheningan yang terjadi

"Tenang lah, kita ini di Crysenss tepat nya di kerajaan Emryla. Kau bisa disini karena ini tempat lahir mu Gyanni Kattheryn Levil ." Jelas wanita yang mengaku ibuku

"Crysenss? Dan setahu nama belakang ku bukan Levil" bingungku menggaruk kepala ku yang tidak gatal

"Crysenss itu dunia atas awan nak, dan Levil itu nama keluarga kita. Kamu itu anak ibu sekaligus putri di kerajaan ini. Kamu tinggal di bumi hanya untuk sementara karena waktu umurmu 1 tahun perang terjadi. Agar kamu selamat makanya kami menitipkan mu di bumi, tempat ibu angkatmu" jelas ibuku panjang lebar dengan sabar dan tulus

"Berarti kau adalah ibuku? Tapi kenapa disini sepi sekali?"

"Iya sayang ini ibu, oh papa mu sedang ada pertemuan antar kerajaan karena papa mu adalah pemimpin dari seluruh kerajaan tapi 3 tahun lagi akan ada pemilahan kembali. Dan kamu itu punya kakak laki-laki sebenarnya dia juga di titipkan di bumi dan sudah ada disini sekitar 2 tahun yang lalu. Sekarang dia sedang bersekolah dan kamu Gya akan satu sekolah dengan kakak mu nanti untuk melatih kekuatan mu" jelas ibuku dengan tegas

"Kapan mereka akan balik kesini?dan jika aku punya kekuatan berarti ibu juga?"

"Sebentar lagi mereka datang, kekuatan utama ibu mind reader dan semua orang yang tinggal di crysensa punya kekuatan" tak berapa lama kemudian ada pengawal yang melapor

'aku masih bingung' pikirku

"Tidak perlu bingung. Ayo Gya, kita kedepan" pinta ibu ku yang sudah berjalan duluan

'aku harus hati hati,ibu bisa baca pikiranku'batin ku waspada

Aku pun menyusulnya. Sampai di sebuah gerbang yang terbuka datang lah sebuah mobil? Eh mobil di atas awan? Iya mobil itu melayang tanpa ban. Teknologi disini memang lebih maju dari pada di bumi walaupun masih memakai sistem kerajaan.

Dari mobil itu turun sosok pria tampan dengan rahang yang tegas namun sorot matanya yang lembut. Dia adalah Gio Alexander Levil , atau sang raja Emryla yang jelas dia itu papa ku. Eh tunggu satu lagi di belakangnya, wajahnya begitu familiar. Mulai dari wajahnya yang tampan, rambut abu-abunya,serta manik mata yang berwarna hijau itu mengingatkan ku pada seseorang.

"Gya itu ayah dan kakak mu" bisik ibuku tersenyum yang aku anggukki

Aku pun membungkuk tanda hormat kepada papa ku yang berada di depanku. Setelah itu aku tersenyum kepadanya tapi kenapa papa hanya diam saja? Apa ada yang salah denganku? Tiba ada yang memelukku erat tanda ia rindu pada ku dan itu adalah papa.

"Papa rindu kamu Gya " bisiknya di telingaku yang membuat ku tersenyum bahagia

"Ehm, aku sama mama di kacangin nih?" Singgung pria muda itu melirik ke arah ku dan papa

"Eh iya" melepas pelukannya "udah kita masuk dalam aja" lanjut papa yang sudah berjalan duluan masuk dan aku di belakang dengan seseorang yang ibu sebut kakak

"Kau kakak ku ya?" Tanyaku datar masih focus berjalan

"Iya, masa sama kakak sendiri lupa hayoo" godanya eh lebih tepatnya jail karena dia melepaskan ikat rambutku

"Hei,kembalikan ikat rambutku!" Teriak ku melihat nya sudah berlari jauh di depan ku

Aku pun mengejarnya tapi susah untuk ku menjangkau nya. Dia tinggi sekali sedangkan aku ini apalah yang di bandingkan dengannya.

"Masih tidak ingat?" Mengedipkan matanya sebelah lalu tertawa

'eh tunggu aku pernah mengalami hal ini sebelumnya, tapi dimana? Ah iya aku ingat sekarang' kejut batinku setelah mengetahui dia siapa

"Kau.. kakak kelasku yang suka mengganggu ku kan?"

"Kalo iya kenapa?" Kedipnya dengan lidah keluar😜 dan berlari kembali

"Kak Rio! Tunggu!!" Aku berlari mengejarnya yang asik menjaili ku

Author POV

Setelah Gya mendapatkan ikat rambut nya kembali dia duduk sejenak untuk beristirahat begitu juga Rio. Ratu dan raja yang melihat itu hanya tersenyum senang.

"Gya, besok kamu pergi sama kakak ke white cloud academy untuk bersekolah ya!" Ratu Mengingatkan Gya agar mempersiapkan diri "dan semua keperluan kamu sudah ada disana jadi tidak perlu khawatir" tambah raja dan gya hanya mengangguk setuju.

"Mm.. papa dan kak Rio kekuatan nya apa?" Tanyanya penasaran

"Papa sama seperti mu dan kakak sendiri memiliki kekuatan utama fly, kekuatan dasarnya telepati dan teleport sedangkan elementnya itu cahaya" jelas Rio kakaknya Gyanni antusias

"Wahh, tapi kenapa kak Rio waktu di bumi gak bilang kalau kak Rio itu kakak aku?" Tanya Gya sedikit antusias

"Itu karena kakak juga belum yakin, lagi pula waktu kamu di bumi itu cuek padahal kakak udah sering ganggu kamu tuh. Terus kenapa kamu disini jadi beda ya?" Godanya menyadari perbedaan sifat Gya

"Emangnya masalah?" Kembali ke sifat aslinya dingin mode on

Rio yang melihat sikap adik nya itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Udah Rio, jangan godain adiknya mulu. Kalian berdua lebih baik istirahat"

"Baik ma" serentak Rio dan Gya

•••••••☁️☁️☁️•••••••

Cahaya matahari mulai menembus melawati sela sela jendela yang terbuka. Membawa hembusan angin pagi yang segar untuk di hirup.

Gya bangun tepat jam 05.00 pagi. Di Crysenss jam 5 itu matahari sudah mulai bersinar terang. Gya pun segera pergi mandi, tak memakan waktu lama untuknya mandi.

Selesai mandi ia langsung memakai seragam untuk hari pertamanya bersekolah. Setelah selesai ia bercermin dan ia tampak cocok dengan seragam itu. Dengan blus berwarna biru langit di tutupi blazer berwarna putih di padukan rok bernuansa biru putih di tambah lambang sekolah dan namanya yang tercantum di seragam itu.

'Perfect'

Satu kata itu cukup mewakili dirinya. Rambung krim coklat itu ia gerai dan memakai sepatu putih. Tidak ada riasan di wajahnya karena ia sama sekali tidak suka merias diri.

"Dek awas ada kecoa!!" Kejut rio tanpa mengetuk pintu

Gya yang terkejut akan hal itu berlari terbirit-birit naik ke atas kasurnya. Kak Rio yang melihat itu tertawa terbahak-bahak melihat tingkah adiknya itu.

"Hahahah Kamu haha lucu banget hahaha" Gya yang sadar akan hal itu melirik kakaknya itu dengan tatapan membunuh.

Gya turun dari kasur nya dan langsung menghampiri kakaknya yang masih tertawa.

Tepat di depan kakaknya Gya mengepalkan tangannya dan lihat apa yang terjadi. Tau apa yang jadi korban? Ya dinding yang jadi korbannya. Dinding kamar Gya retak seketika dan menimbulkan getaran kecil di istana itu.

Kalian pada tau bukan dinding di seluruh istana itu di lapisi mantra sihir yang kuat. Dan sekarang dinding itu retak seketika.

Rio yang melihat itu langsung memberhentikan aktivitas tertawa jailnya itu.

Di sisi lain

Di dalam ruang kerja raja bergetar seketika. Ratu atau mama Gya yang juga ada di situ menggelengkan kepalanya heran.

"Apa lagi yang anak itu buat? Semalam dinding itu baru saja di perbaiki, sekarang sudah retak lagi" heran raja yang pusing akan tumpukan kertas yang berlipat-lipat di atas mejanya

Di tambah lagi tingkah anak-anaknya yang masih seperti anak kecil.

Back to bed room Gya

"Waduh.. tenang dulu dek, kakak cuma mau ingetin bentar lagi kita mau pergi sekolah" hindarnya menenangkan adiknya yang sudah marah itu

Wush...

Seketika Rio hilang begitu saja.

"Ck.. kabur dia!" Gumam gya merapikan bajunya dan turun ke bawah untuk pergi ke sekolahnya

Rio POV

Huft..

Mengusap peluh keringat di jidadku. Tak ku sangka adikku mengerikan.

'sadis' 1 kata itu terpikirkan olehku

Untung aku langsung menggunakan teleport langsung ke sekolah. Sekarang aku sudah di dalam kamarku.

"Rio! Sejak kapan kau disini?" Tanya sebuah suara yang baru keluar dari kamar mandi

"Sejak tadi" jawabku singkat melihat Michael baru selesai mandi

"Kenapa kau? di kejar setan?" Tanya Michael sambil memakai seragam sekolah

"Sepertinya begitu" mengendikan bahuku " sudah cepat nanti telat, lagi pula hari ini ada penyambutan siswa baru" lanjut ku duduk menyalakan televisi

•••••••☁️☁️☁️•••••••

Author POV

Gyanni berangkat sekolah dengan mobil kerajaan yang melayang tanpa ban.

Sampai di sebuah gerbang yang besar dan tinggi mobil itu berhenti. Lalu gerbang itu terbuka dengan sendirinya setelah sopir kerajaan menunjukan sebuah card.

Mobil itu pun kembali berjalan sampai di sebuah bangunan mewah bergaya classical dengan pintu utama yang besar dan menjulang tinggi.

"Sudah sampai ya pak?" Tanya Gya melihat mobil yang ia naiki tak berhenti walaupun di depan tepat ada pintu besar

"E-eh awas pak jangan nabrak pintu nya" lanjutnya cepat sambil menutup matanya

Tidak ada suara benturan? Bukannya tadi menabrak pintu besar itu?

"Tidak perlu khawatir tuan putri. Itu hanya sebuah sensor berbentuk pintu untuk pengalihan" sahut sang sopir yang dari diam masih tetap menjalankan mobilnya

Gya pun membuka matanya perlahan.

Melihat kebenaran yang sopir bicarakan. Dia menatap sekelilingnya dengan tatapan 'wow'.

"Kita dimana?" Mengedarkan pandangan keselilingnya yang di penuhi toko-toko "dan jangan panggil aku tuan putri, mengerti?! Tidak akan menarik jika aku terus menjadi orang yang di segani." Lanjutnya cepat

"Kita di pusat Kerajaan, dan mengenai panggilan itu saya hanya menghor---"

Mobil itu bergoyang seketika dengan sekali hentakan pelan tangan Gya yang memotong ucapan sopir itu.

"Ya baiklah, saya akan memanggil tuan putri ketika ada raja dan ratu saja. Bagaimana?" Tawar sopir agar kejadian tidak mengenakkan tidak terjadi

"Itu lebih baik" sahutnya datar sambil melihat sekelilingnya

Tak lama kemudian mobilnya berhenti tepat di depan sebuah gerbang. WHITE CLOUD ACADEMY nama itu terpampang jelas di dinding samping pagar.

Gya pun turun, tepat di depan pagar ada sebuah cahaya yang melintasi tubuhnya seperti sensor.

Pintu gerbang itu terbuka seketika dengan sendirinya. Gya pun masuk kedalam yang dilihatnya hanya ada hamparan rumput hijau seperti taman di samping kanan dan kirinya.

Tepat di depan pintu yang lebih besar dua kali dari tinggal badan Gya lagi lagi terbuka dengan sendiri. Tenyata sudah banyak murid yang berserakan dimana-mana.

Gya masih berdiam tepat mencari cari ruang aula untuk penyambutan murid baru. Tapi tiba-tiba seorang pria menabraknya dari belakang.

Dubrakk..

Buku yang pria itu lantas jatuh dan berserakan. Pria itu seperti nya sedang terburu-buru. Gya pun membantu nya untuk mengambil buku buku pria itu.

Setelah semua beres mereka kembali berdiri. Pria itu ternyata senior Gya di sekolah itu.

"Maaf kak" tanpa basa basi Gya meminta maaf

"Iya tidak apa-apa" pria itu pun kembali melanjutkan aktivitas berjalannya

"Kak! Kalo boleh tau aula dimana ya?" Tanya Gya sebelum senior nya itu pergi

"Ikuti saya aja, kebetulan saya juga mau ke aula" mengajak Gya untuk mengikutinya berjalan

☯️☯️☯️

Mereka berdua sampai ke aula yang sudah rame akan murid baru.

"Makasih kak" ujar Gya lega

"Iya santai aja, saya duluan ya!" Perginya terburu-buru kesuatu tempat

Gya pun duduk di bangku paling belakang yang masih kosong. Sambil menunggu pembukaannya Gya memasang headset di telinganya mendengar lagu.

Gyanni POV

Saat aku lagi asik asiknya mendengar kan lagu tiba-tiba seorang pria yang umurnya sekitar 29 naik ke atas panggung.

"Ehm.. welcome to white could academy para murid baru sekalian" ujarnya menyambut kami yang menandakan dia adalah kepala sekolah.

Aku yang melihat itu tidak percaya ternyata dia kepala sekolah. Refleks aku melepaskan headset yang ku pasang.

'e-eh.... Si ...

☁️

☁️

☁️

Holla!

Thx buat yang baca

2080 word

Vote dan coment nya jangan lupa ya😊

Bye bye jumpa lagi di part berikutnya